Pontianak, CNN Indonesia -- Lapas Klas II A Pontianak, Kalimantan Barat, masih kelebihan kapasitas meski pemerintah telah melakukan proses asimilasi narapidana di seluruh Lapas dan Rutan karena pandemi
virus corona.
Kepala Lapas Klas II A Pontianak Farhan Hidayat mengatakan proses asimilasi tersebut hanya diberikan pada 63 warga binaan. Sedangkan masih ada 986 orang yang menghuni Lapas tersebut.
"Kapasitas kami cuma 500 orang. Jadi asimilasi itu tak terlalu signifikan berpengaruh dengan jumlah warga binaan yang memenuhi sel mereka saat ini," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhan mengungkapkan pihaknya telah melakukan pelarangan kunjungan selama pandemi virus corona. Selain itu, aktivitas di dalam Lapas seperti olah raga terus ditingkatkan.
"Kemarin ada satu ODP (orang dalam pemantauan) karena TBC di dalam Lapas ini. Kami sudah lakukan rapid test dan non reaktif. Kami wajibkan semua warga binaan berjemur tiap pagi dan berolahraga. Kunjungan juga tidak diperbolehkan," katanya saat dikunjungi
CNNIndonesia.com, Sabtu (9/5).
Terkait tambahan makanan untuk gizi para warga binaan, Farhan mengaku Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah mengirimkan vitamin yang diperuntukkan bagi penghuni Lapas.
"Kami sudah bagi-bagi vitamin beberapa waktu lalu. Kalau makanan tambahan ya seperti biasa saja. Namun, yang paling penting kami sudah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan di Lapas ini," katanya.
Selain itu, warga binaan Lapas Pontianak saat ini tengah memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju hazmat dan masker. Dalam waktu dekat APD tersebut akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di Kalbar.
"Pekan lalu kita sudah bagi-bagi 500 masker hasil karya warga binaan Lapas. Sekarang kita sedang produksi lagi untuk membantu tenaga medis melindungi diri mereka," tutupnya.
[Gambas:Video CNN] (dho/jal)
[Gambas:Video CNN]