Jakarta, CNN Indonesia --
Jasa Raharja dan Korlantas Polri menyerahkan bantuan berupa 200 paket bahan pokok yang disalurkan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Acara ini dihadiri dan diserahkan langsung oleh Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo, dan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono.
"Kita berempati dengan kondisi yang ada, jadi pada hari ini kami sudah melakukan pembagian sembako secara terkoordinir melalui Korlantas bersama dari polwan dan juga Bayangkari," ungkap Budi di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Terkait dengan penanggulangan COVID-19, Jasa Raharja melalui Program Bina Lingkungan telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 2,7 miliar. Bantuan ini akan terus bergulir, mengingat kondisi bencana pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Adapun bantuan yang diberikan berupa penyediaan sarana dan prasarana kesehatan serta Alat Pelindung Diri (APD) serta Bantuan Sosial Masyarakat (Bansosmas) berupa bahan pokok yang pendistribusiannya bersinergi dengan instansi dan lembaga terkait serta dilaksanakan di seluruh wilayah Kantor Jasa Raharja.
Setelah kegiatan penyaluran bantuan paket bahan pokok di Korlantas Polri, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan peninjauan di dua pos check point yakni di Tol Jakarta-Cikampek KM 31 dan KM 47.
Tak hanya meninjau, sebagai bentuk empati dan dukungan atas kondisi pandemi ini, Jasa Raharja juga menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) serta makanan/minuman ringan kepada petugas yang berjaga di pos check point.
"Hari ini kami juga mengunjungi salah satu pos check point untuk melihat bagaimana kesiapan petugas dan kami juga dalam kesempatan ini memberikan bingkisan untuk sarana maupun APD yang ada di dalamnya dan juga makanan-makanan ringan yang insyaallah ini bisa dimanfaatkan karena petugas petugas yang ada di lapangan ini kan benar-benar harus dalam keadaan sehat dan juga semangat," ucapnya.
Setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, Jasa Raharja tetap melakukan tugas melayani masyarakat khususnya dalam penyerahan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas dan alat angkutan umum.
Budi menyebutkan jumlah santunan yang diserahkan pada Mei 2020 turun 34% dibanding Mei 2019. Hal tersebut menunjukkan jika imbauan pemerintah juga efektif menurunkan angka kecelakaan, di samping mencegah penularan pandemi COVID-19.
Sedangkan periode Januari-Mei 2020, Jasa Raharja telah menyerahkan Rp 870 miliar hak atas santunan bagi korban kecelakaan alat angkutan umum dan korban kecelakaan lalu lintas jalan. Nilai ini mengalami penurunan 7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Ia berpesan kepada masyarakat agar tetap mematuhi peraturan pemerintah untuk menunda mudik. Selain itu ia juga berharap setelah pandemi ini berakhir, masyarakat akan semakin sadar menerapkan kedisiplinan dalam berlalu lintas.
"Di bulan April sampai Mei hari ini juga (jumlah santunan) semakin menurun dan ini diharapkan saat sudah normal masyarakat bisa semakin sadar untuk meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas," tukasnya.
Di sisi lain, Jasa Raharja juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, cepat dan tepat sebagai wujud negara hadir bagi korban kecelakaan alat angkutan umum dan korban kecelakaan lalu lintas jalan.
Hal ini dibuktikan juga selama periode sampai dengan April 2020 lebih dari 80% korban meninggal dunia di tempat kejadian dapat diserahkan santunannya kurang dari 2 hari atau rata-rata penyerahan santunan bagi korban meninggal dunia dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari 13 jam. Sedangkan penyelesaian sejak berkas lengkap dapat diselesaikan 19 menit 33 detik.
"Dari Jasa Raharja khusus untuk pelayanan kepada masyarakat tidak menurunkan kualitas layanan, kami tetap berupaya melayani secara prima kepada masyarakat, yang mana seluruh petugas kami di lapangan kami bekali dengan APD semaksimal mungkin. Kedua mereka kita siapkan dengan gadget iPad yang itu bisa (digunakan untuk) berkomunikasi (dengan instansi terkait)," pungkasnya.
(adv/adv)