Tidur Berdesakan, Korban Kebakaran Tambora Takut Kena Corona

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 09:42 WIB
Sejumlah warga mengungsi di tenda darurat di Halaman Gereja Sion, Jakarta, Selasa 10 Januari 2016. Sebanyak 135 Kepala Keluarga (KK) atau 365 jiwa warga korban kebakaran 120 rumah di RT 02/04, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat masih bertahan di tenda pengungsian yang didirikan di halaman Gereja Sion. CNN Indonesia/Adhi Wicasono
Ilustrasi (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban kebakaran permukiman padat penduduk di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, mengaku khawatir terpapar virus corona (Covid-19) karena terpaksa tidur berdesakan tanpa jarak aman di tempat pengungsian.

"Iya [khawatir], kebakaran di atas tempat saya pertama kali, mau salat subuh ada api," kata salah satu warga yang mengungsi, Wardoyo dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Rabu (20/5).

Berdasarkan Pantauan CNNIndonesia TV, puluhan warga terlihat tidur tanpa menjaga jarak aman dalam sebuah ruangan beralas karpet tanpa sekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak jauh dari tempat beristirahat, beberapa bantuan seperti paket makanan dan pakaian disediakan di pos yang dijaga beberapa petugas keamanan jelang santap sahur.

Beberapa warga juga memilih tidur dekat dengan rumah masing-masing yang dilalap si jago merah karena takut barang yang masih tersisa dibawa kabur pencuri.

Merespons kekhawatiran warga, Sekretaris Camat Tambora Andre Ravnic mengaku telah berupaya menerapkan protokol kesehatan di setiap pos pengungsian yang disediakan untuk warga terdampak kebakaran.

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan edukasi kepada warga soal jaga jarak aman di tengah pandemi virus corona.

"Edukasi sudah kami berikan bersama Puskesmas Kecamatan Tambora terkait physical distancing, kami juga pelan-pelan mengatur cara tidur, jarak daripada pengungsi serta tetap menggunakan masker," kata Andre.

Tercatat sebanyak 466 warga dari 153 kepala keluarga (KK) menjadi korban kebakaran di Kelurahan Jembatan Besi. Juru bicara posko warga kebakaran Kelurahan Jembatan Besi, Dimas Suryana mengatakan terdapat empat lokasi pengungsian untuk para korban.

Dimas membenarkan perilaku warga masih belum mematuhi protokol kesehatan Covid-19 karena tidur tanpa jarak aman di pengungsian. Lokasi pengungsian tersebar di Kantor Kelurahan Jembatan Besi, rumah dinas Jembatan Besi, Pos RW serta Musala terdekat dari lokasi kebakaran.

"Karena adanya musibah jadi penerapan [physical distancing] itu masih menghiraukan lah dari masyarakatnya, karena musibah kan," ujarnya.

Sebelumnya, pada Selasa (19/5) pagi atau menjelang subuh, kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta. Kebakaran terjadi karena korsleting listrik di RW 12 dan menyambar rumah tiga RT. (khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER