Jakarta, CNN Indonesia -- Satgas Penanganan Covid-19
Papua mengaku kehabisan
viral transport media (VTM), sehingga untuk sementara tidak bisa melakukan tes swab untuk mendeteksi keberadaan
virus corona (Covid-19). Mereka yang dinyatakan reaktif lewat
rapid test juga belum bisa menjalani tes swab.
"Memang benar saat ini VTM kosong sehingga tidak bisa melakukan pengambilan swab terhadap pasien yang dalam pemeriksaan
rapid test reaktif," kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Silwanus Sumule, mengutip Antara, Sabtu (6/6).
Silwanus menjelaskan bahwa VTM adalah alat untuk menyimpan spesimen atau sampel dahak hasil tes swab seseorang sebelum diperiksa di laboratorium dengan metode
polymerase chain reaction (PCR). VTM merupakan alat penting dalam tahapan pemeriksaan virus corona.
Silwanus mengatakan ketiadaan VTM membuat pemeriksaan swab menjadi terkendala. Dia mengatakan satu atau dua hari yang akan datang pihaknya sudah menerima VTM kembali. Namun, dia belum bisa memastikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nyoman Antari. Dia mengaku sempat kehabisan VTM. Namun, meski tidak menyebut harga, dia mengatakan Dinas Kesehatan Jayapura sudah membeli seribu tabung VTM.
Diketahui, penambahan jumlah kasus positif Papua masih tergolong tinggi setiap hari. Pemerintah pusat juga mengakui hal tersebut.
Pada Sabtu (6/6) ada penambahan 87 kasus di Papua, sehingga total ada 1.005 kasus positif virus corona. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 orang sembuh dan 7 meninggal dunia.
Di lingkup nasional, pemerintah pusat mengumumkan penambahan kasus positif sebanyak 993 pada Sabtu (6/6). Dengan demikian, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 30.514.
Ada 9.907 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 1.801 meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.
"Kasus konfirmasi positif 993, sehingga total 30.514 orang," kata Yurianto saat konferensi pers yang disiarkan via internet, Sabtu (6/6).
(bmw/pmg)
[Gambas:Video CNN]