Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden kecelakaan atau jatuhnya
helikopter milik Tentara Nasional Indonesia (
TNI) tercatat terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.
Pada 2016 misalnya, tercatat ada tiga helikopter milik TNI yang mengalami peristiwa nahas. Ketiga insiden itu melibatkan tiga helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD).
Insiden pertama terjadi Maret 2016, helikopter Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 milik TNI AD jatuh di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helikopter yang tengah bertugas membantu Operasi Tinombala bersama Polri itu jatuh diduga akibat hujan. Kecelakaan pesawat ini menyebabkan 13 orang meninggal dunia
Empat bulan berselang, helikopter jenis Bell 205 A-1 milik TNI AD dengan nomor HA-5073 jatuh menimpa dua rumah warga di Dusun Kowang, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Insiden itu menyebabkan tiga prajurit TNI meninggal yakni Kapten Cpn Titus Benediktus Sinaga, Letnan Dua Cpn Angga Juang, serta Serda Yogi Riski Sirait. Selain itu, seorang warga, Fransisca Nila Agustin juga meninggal dalam insiden tersebut.
Helikopter buatan Amerika Serikat milik Skadron 11/Serbu Puspenerbad itu dibuat tahun 1976 atau telah berusia 40 tahun. Heli tersebut jatuh saat melakukan pengamanan kunjungan presiden.
Kemudian, pada November 2016, Helikopter Bell 412 milik TNI AD jatuh di pegunungan Malinau, Kalimantan Utara. Insiden itu menyebabkan tiga dari lima awak helikopter meninggal dunia.
Helikopter tersebut hendak menuju Long Bawan, Nunukan, dari Kota Tarakan. Helikopter terbang dengan misi membawa logistik untuk petugas TNI yang melakukan penjagaan perbatasan negara di Pulau Kalimantan.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada Juni 2019, helikopter MI-17 dengan nomor HA-5138 milik TNI AD mengalami
lost contact dalam misi penerbangan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
Helikopter tersebut diduga hilang kontak karena cuaca buruk. Terdapat 12 penumpang di heli nahas itu, terdiri atas 7 kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi.
Pencarian helikopter tersebut memakan waktu panjang. Sebab, baru pada Februari lalu, puing helikopter itu ditemukan di kawasan pegunungan Papua.
Teranyar, helikopter MI-17 milik TNI AD jatuh di area Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6) kemarin.
Helikopter dengan nomor HA 5141 itu tengah melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Nefra Firdaus menuturkan helikopter tersebut jatuh sekitar pukul 13.40 WIB dan terbakar. Insiden itu menyebabkan empat orang kru meninggal dunia, sementara lima lainnya luka-luka.
Untuk penyebab jatuhnya, Nefra menyebut sampai saat ini masih dalam proses investigasi. DPR lantas meminta TNI melakukan investigasi atas jatuhnya helikopter tersebut.
(dis/fra)
[Gambas:Video CNN]