Jakarta, CNN Indonesia -- Rasa lelah tak bisa disembunyikan Keni yang raut mukanya mulai terlihat memerah. Napasnya terdengar berat. Bersama ketiga temannya, ia baru saja bersepeda sepanjang kurang lebih 15 Kilometer dari rumahnya di Bintaro, Kota Tangerang Selatan, ke
Bundaran HI, Jakarta.
Meski tak rutin bersepeda ke Bundaran HI, pria 18 tahun itu mengaku masih cukup rutin berolahraga di kompleks dekat rumahnya. Aktivitas olahraganya pun tak terganggu selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Selatan.
"Kalau olahraga sih masih bisa. Muter kompleks aja,
jogging," kata Keni, kepada
CNNIndonesia.com, di trotoar jalan Bundaran HI, Minggu (7/6) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi itu Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) belum resmi dibuka. Gelaran ini ditiadakan sejak Maret. Sejak itu pula seruan untuk tinggal dan bekerja di rumah mengemuka demi menghindari Corona.
Kini, Jalan MH. Thamrin, Jl. Jenderal Sudirman, hingga Senayan, mulai dipadati warga yang berolahraga. Sebagian besarnya bersepeda. Sisanya, memanfaatkan trotoar jalan yang cukup lebar untuk
jogging dan jalan santai.
Sejumlah petugas juga turut dikerahkan untuk mengingatkan warga soal protokol kesehatan selama berolahraga. "Pakai maskernya, Mas," ujar salah satu petugas, kepada warga.
"Itu tolong jangan bergerombol," timpal petugas yang lain, kepada kerumunan.
Keni mengetahui CFD belum digelar pekan ini di Jakarta. Namun, justru karena itulah ia tertarik pergi ke kawasan Bundaran HI yang diprediksinya tak seramai saat gelaran CFD.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Mahasiswa semester dua di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu berharap CFD tidak cepat dibuka dalam waktu dekat. Keni mengaku khawatir itu akan menjadi media penularan baru Covid-19.
"Kalau CFD dibuka bisa jadi
rame. Entar menularnya lebih cepat lagi," kata dia.
"[Seperti]
gini aja, soalnya enggak terlalu
rame juga," imbuhnya.
Sementara, Ismut, warga Kemayoran, Jakarta Pusat, berharap area berkumpul warga untuk berolahraga di Jakarta setiap Minggu pagi itu bisa segera dibuka lagi.
Pembukaan CFD, kata dia, tetap harus diiringi penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti jaga jarak dan menggunakan masker. Pasalnya, kata Ismut, olahraga juga penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat selama masa pandemi.
"Kalau untuk olahraga dibuka aja. Kan nambah stamina, dan daya tubuh juga. Biar badan sehat," kata dia, di sekitaran Bundaran HI, Minggu (7/6) pagi.
Selama kurang lebih tiga bulan penerapan PSBB di Jakarta, Ismut mengaku masih kerap bersepeda dengan teman-temannya. Selain ke area CFD Jakarta, ia kadang berkunjung ke sekitar Jakarta Timur setiap Sabtu demi penyegaran.
"Ya cari suasana berbeda aja," kata dia.
 Warga memadati area CFD dengan tingkat kepatuhan beragam terhadap protokol kesehatan, Minggu (7/6). CNN Indonesia/Andry Novelino |
Nawaf (20), salah pesepeda, mengaku tak tahu area itu belum dibuka untuk CFD. Namun, ia memang rutin berolahraga dengan teman-temannya di kawasan tersebut tiap Minggu pagi.
"Ada aja yang CFD," kata dia, Minggu (7/6) pagi.
Sebelumnya, dokter spesialis olahraga Michael Triangto menyebut penggunaan masker saat olahraga di kala pandemi memang dianjurkan. Syaratnya, itu bukan olahraga yang berat.
"Kalau intensitas berat memang tidak kami rekomen menggunakan masker. Kami hanya merekomendasikan yang ringan sampai sedang. Penggunaan masker, jelas menguntungkan untuk mencegah kita terinfeksi dari orang lain dan kita menginfeksi orang lain," kata dia, Selasa (2/6).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memutuskan untuk memberlakukan PSBB Transisi sepanjang Juni. Sejumlah perkantoran, tempat makan, hingga mal diizinkan buka. Namun, ia belum memutuskan nasib CFD.
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengumumkan belum menerapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau CFD, di tengah penerapan PSBB masa transisi di Jakarta.
"HBKB masih ditiadakan sampai ada pengumuman lebih lanjut," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (6/6).
Per Minggu (7/6), kasus Corona di DKI bertambah 163 kasus baru, sehingga totalnya mencapai 8.033 orang. Dari angka itu, jumlah kasus sembuh mencapai 3.130 orang.
(thr/arh)
[Gambas:Video CNN]