Dua Pekan Pascalebaran, Positif Corona di DKI Melonjak Lagi

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 11:24 WIB
Petugas medis melakukan tes swab COVID-19 kepada seorang pedagang di Pasar Ikan Rejomulyo (Pasar Kobong), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/5/2020). Tes diagnostik cepat (rapid test) maupun swab secara acak terhadap ratusan pedagang maupun pengunjung di pusat penjualan hasil laut tersebut untuk mendeteksi serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dari lokasi ditemukannya 26 pedagang dan pengunjung yang dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani pemeriksaan COVID-19 pada Rabu (20/5) lalu. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.
Petugas medis dengan APD mengambil sampel dari warga untuk tes risiko terinfeksi Covid-19. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta kembali melonjak setelah dua pekan dari Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Idul Fitri dirayakan pada 24 Mei 2020, dan dua pekan setelahnya yakni 7 Juni, berdasarkan data dari laman pemantauan virus corona di Jakarta, pada tanggal 7 Juni terjadi penambahan 160 kasus positif di Jakarta.
Padahal, selama dua pekan periode 25 Mei-7 Juni, penambahan kasus harian di ibu kota cenderung di bawah 100. Bahkan, pada 4 Juni 2020 penambahan kasus positif harian sempat menyentuh angka 61 kasus positif.

Selama dua pekan periode tersebut tercatat terjadi penambahan 1.318 kasus di Jakarta atau rata-rata penambahan kasus harian yakni 94,1 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, secara total, penambahan kasus selama dua pekan itu masih lebih sedikit dibanding dua pekan periode sebelumnya.

Pada periode  11 hingga 24 Mei, tercatat penambahan kasus di Jakarta mencapai 1.366 kasus atau rata-rata sekitar 97 kasus per harinya.

Di sisi lain, penambahan pasien yang sembuh selama dua pekan setelah lebaran juga ikut mengalami kenaikan. Pada 7 Juni, jumlah pasien yang sembuh dari virus corona di Jakarta dalam satu hari mencapai 330 orang.

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi kedua selama wabah virus corona di Jakarta. Penambahan pasien sembuh tertinggi di Jakarta dalam satu hari terjadi pada 12 Mei di mana 426 orang dinyatakan sehat.

Sementara itu, hingga Senin (8/6) kemarin, jumlah kasus positif corona di ibu kota sudah menembus angka 8.000 kasus. Secara rinci, kasus positif corona di Jakarta per kemarin menjadi 8.037 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.205 orang telah dinyatakan sembuh, dan 538 lainnya meninggal. Kemudian, sebanyak 2.846 orang masih menjalani isolasi secara mandiri, dan 1.448 orang masih dirawat.
Untuk diketahui, satu pekan sebelum lebaran, sejumlah pasar kembali ramai di tengah pandemi virus corona.

Kondisi ini terjadi di DKI Jakarta dan Kota Bogor yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar PSBB dalam menekan penyebaran virus.

Di Jakarta misalnya, kawasan Pasar Tanah Abang saat itu dipadati pedagang kaki lima (PKL) dan pembeli. Kondisi saat itu menunjukkan masyarakat tak mempedulikan imbauan pemerintah soal physical distancing (jaga jarak) sebagai bagian dari protokol pencegahan penularan Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria padahal sudah mengatakan pihaknya tak akan membuka Pasar Tanah Abang menjelang lebaran.

"Terkait Tanah Abang. Kami tak pernah melonggarkan, apalagi membuka. Sejak ditutup sampai hari ini sampai berakhirnya PSBB, kita tutup Tanah Abang," kata Riza kepada CNNIndonesia.com, saat itu, 17 Mei 2020.

DKI sendiri, sejak 5 Juni 2020, sudah memasuki masa PSBB transisi yang memulai pembukaan kegiatan masyarakat secara bertahap. Dan, mulai 8 Juni 2020, perkantoran pun sudah mulai dibuka dengan syarat protokol kesehatan. (dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER