Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan tidak baik jika Pilkada Serentak 2020 ditunda hingga masyarakat mendapat vaksin virus corona (Covid-19) pada 2022 mendatang. Dia menyampaikan itu agar masyarakat yakin bahwa Pilkada 2020 yang akan dihelat 9 Desember adalah keputusan tepat.
Jika pilkada ditunda, maka Tito dapat mengangkat pelaksana tugas (plt) 270 kepala daerah. Jumlah yang sangat besar dan bisa dilakukan, tetapi Tito menganggap itu tidak baik bagi masyarakat.
"Terus bagaimana dengan Pilkada apakah kita mau mundur sampai Covid-19 selesai tahun 2022? Kalau ditanya siapa yang paling senang, Mendagri pastinya. Kenapa? Karena saya bisa mem-plt-kan [kepala daerah]," kata Tito di Nusa Tenggara Timur mengutip keterangan resminya, Kamis (18/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya punya 270 Plt dengan tandatangan Bapak Presiden untuk gubernur dan Plt bupati adalah yang teken Mendagri. Tapi apakah ini baik? Tidak. Kenapa? Karena Plt itu terbatas kewenangannya dan tidak memiliki legitimasi dari rakyat, " tambahnya.
Tito lalu mengamini bahwa keberadaan vaksin virus corona memang perlu ada. Akan tetapi, dia tidak sepakat jika Pilkada 2020 ditunda hingga vaksin selesai dibuat dan diberikan kepada masyarakat.
Tito mengatakan pemerintah Indonesia perlu membuat vaksin sendiri dan memang tengah dibuat. Vaksin baru akan selesai diperkirakan pada pertengahan 2021 mendatang.
Kemudian, tidak bisa langsung selesai diberikan ke masyarakat pada tahun yang sama. Alasannya, ada begitu banyak yang perlu diberikan vaksin, sehingga diprediksi baru akan selesai pada pertengahan 2022.
"Pak Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) menyampaikan paling tidak 170 juta penduduk Indonesia harus divaksin. Ini kira- kira hampir 2/3 penduduk untuk divaksin. Dan kalau satu orang perlu dua ampul vaksin berarti 340 juta vaksin yang diperlukan," ujarnya.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia tengah membuat dan menguji vaksin virus corona. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan uji klinis fase kedua penelitian vaksin virus corona dilakukan Agustus mendatang.
"Kami telah menerima kabar, kolaborasi penelitian kami dengan Korea telah mendapatkan persetujuan untuk uji klinis. Fase satu akan dimulai bulan ini di Korea, dan Indonesia akan ambil bagian pada fase kedua Agustus nanti," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (18/6).
Mengenai Pilkada Serentak 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan pemungutan suara pada 9 Desember mendatang. Tahapan Pilkada Serentak 2020 sempat terhenti akibat wabah corona, namun kini dilanjut kembali.