Kasus positif virus corona (Covid-19) di Jawa Timur terus bertambah signifikan. Per Senin (22/6) kasus positif corona mengalami pertambahan sebanyak 258 pasien. Sehingga total kumulatif pasien positif Covid-19 di Jatim mencapai 9.840.
Dari jumlah itu, pasien yang masih dirawat ada 5.930 orang atau 60,26 persen, pasien yang meninggal dunia sebanyak 744 orang atau 7,56 persen, pasien sembuh mencapai 2,915 atau 29,62 persen, dan 251 pasien lainnya masih dalam konfirmasi domisili.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus memasifkan pelaksanaan rapid test, tes cepat molekuler (TCM), dan polymerase chain reaction n (PCR) secara massal.
Khofifah menegaskan bahwa dengan semakin masifnya testing dan tracing, maka akan makin banyak jumlah kasus positif Covid-19. Itu sebabnya mengapa dalam seminggu terakhir kasus konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.
"Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Di mana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim," kata Khofifah, Senin (22/6)
Jumlah rapid test massal ini lanjut Khofifah, juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid testnya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.
"Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kab/kota. Dan berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di swab dan ditemukan 115 kasus positif," kata dia.
Khofifah menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium, menjadi 27 laboratorium rujukan. Kemudian, untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium.
"Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 test dalam satu minggu," ujarnya.
Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab Dinkes Provinsi Jatim juga telah melatih dan mengerahkan pegawai Puskesmas dan RS di 38 kab/kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi Covid-19 di Jatim akan lebih cepat. Serta, tracing ratio juga diharapkan makin meningkat di mana 1 pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya sehingga bisa segera dites dan isolasi.
"Kita optimis dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran mata rantai Covid-19 di Jatim bisa segera dihentikan," pungkas mantan Menteri Sosial ini.