Muhadjir Beri Keleluasaan Pesantren, Tak Berkutat Zona Corona

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2020 10:26 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy memebrikan keterangan di Istana, Senin (22/6)
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan keleluasaan kepada pesantren untuk membuka atau menutup pondok. (Foto: Rusman-Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Menteri Agama Fachrul Razi memberikan keleluasaan kepada pesantren untuk membuka atau menutup pondok tanpa campur tangan pemerintah.

Muhadjir merujuk pada ucapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mengatakan pondok pesantren bisa jadi lembaga pendidikan paling aman dari penyebaran Covid-19. Menurutnya, bukan hal yang salah apabila keputusan membuka atau menutup kembali pesantren diserahkan kepada pemimpin ponpes itu sendiri.

"Ponpes itu kalau didesain dengan baik, memenuhi protokol sejak awal justru akan jadi lembaga pendidikan paling aman. Karena itu menurut saya dan saya sudah minta ke Pak Menag sebaikanya untuk ponpes kita beri keleluasaan lah," kata Muhadjir saat berbincang dengan salah satu tokoh Muhammadiyah melalui siaran youtube dan diakses kembali oleh CNNIndonesia.com, Kamis (25/6).

Muhadjir menjelaskan jika hanya merujuk pada aturan zona merah, kuning, hijau maupun oranye sebenarnya kurang akurat. Dia mengatakan jika sebuah kota masuk zona merah, belum tentu pondok pesantren itu sendiri termasuk zona merah.

Menteri Agama Fachrul Razi saat ditemui di Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (5/3).Menteri Agama Fachrul Razi di Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (5/3). (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)

Begitu juga sebaliknya, jika suatu kota masuk kategori zona hijau, belum tentu di lingkungan pesantren itu juga termasuk bebas Covid-19. Menurutnya, pondok pesantren di zona hijau belum tentu 100 persen aman, begitu pula sebaliknya.

"Karena definisi zona merah, oranye, kuning, hijau itu jangan dipahami secara literal, ya. Karena kalau ada ponpes di zona hijau itu tidak otomatis aman karena bisa jadi santrinya datang dari zona merah. Tetapi gitu juga ada ponpes di daerah merah belum tentu, jangan-jangan merahnya provinsi tapi di kabupaten hijau bahkan di ponpesnya itu hijau," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, kata Muhadjir, alih-alih berkutat pada pembagian zona untuk menentukan pondok pesantren bisa dibuka atau tidak, yang utama adalah memastikan pondok pesantren dan santri yang akan belajar harus steril dan sehat.

Menurutnya, santri harus memastikan kesehatan dirinya, sejak berangkat ke pondok pesantren. Misalnya, mengikuti tes Covid-19 di puskesmas wilayahnya masing-masing.

Terkait hal ini, Muhadjir juga telah meminta kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto agar mengupayakan setiap puskesmas di daerah bisa memfasilitasi para santri yang hendak kembali ke pondok melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat.

"Saya sudah hubungi Pak Menkes diupayakan santri-santri yang akan berangkat dites melalui puskesmas terdekat di kampungnya," kata Muhadjir.

(tst/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER