Massa demonstran yang menolak kedatangan tenaga kerja asing/ TKA China bertahan di pintu Bandara Haluoleo Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (30/6).
Hingga pukul 20.07 WITa, massa membakar ban dan menggelar razia setiap kendaraan yang keluar dari Bandara Haluoleo Kendari. Mereka berusaha memastikan mobil-mobil itu tidak digunakan untuk mengangkut TKA China menuju Morosi Kabupaten Konawe.
"Tahan semua mobil. Jangan kasih keluar," teriak salah satu massa.
Namun, dari seluruh mobil yang lewat tidak menunjukkan keberadaan TKA China.
Selain membakar ban, beberapa di antara mereka menggelar orasi menyampaikan alasannya menolak TKA China.
Salah satu orator menyebut kehadiran TKA China di tengah pandemi virus corona tidak tepat. Selain itu, TKA China yang datang ini kualifikasi keahliannya diragukan.
"Tidak mungkin ada 500 TKA yang ahli," kata salah satu orator.
Menurut massa, kehadiran TKA China ini juga dikhawatirkan mengambil alih pekerjaan tenaga kerja lokal. Sebab, banyak fakta di lapangan para TKA ini mengerjakan drainase hingga pembangunan pagar.
"Ini sangat jelas tidak perlu butuh keahlian," sambung sang orator.
Rencananya, gelombang kedua TKA China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari pukul 21.30 WITa.
Mereka terbang dari Guangzhou China dan transit di Malaysia lalu menuju Bandara Sam Ratulangi Manado sebelum akhirnya mendarat di Bandara Haluoleo Kendari.
Belum diketahui berapa TKA China yang akan didatangkan pada gelombang kedua ini. Jurnalis hendak mengonfirmasi di Bandara Haluoleo namun tidak diberikan akses.
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Haluoleo Kendari Kolonel Pnb Muzafar menyatakan, untuk sementara Bandara Haluoleo ditutup.
"Maaf mas sementara kami tutup dulu ksatrian kami. Mohon pengertiannya ya Mas," kata Danlanud lewat pesan Whatsappnya kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ia tidak menjelaskan alasan penutupan akses ke Bandara untuk jurnalis jelang kedatangan TKA China.
"Bukan juga sih (terkait TKA China). Kita lagi ada latihan di Ksatrian," tuturnya.