Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut rasio tes virus corona (Covid-19) yang dilakukan di Jakarta selama ini telah melampaui standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Anies menjelaskan, jumlah orang yang melakukan tes mencapai 7,6 persen dan tes swab melalui PCR mencapai 14.258 per 1 juta penduduk.
"Jadi dari sini nampak bahwa kita sudah di atas yang diharuskan WHO," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan, WHO mensyaratkan setiap wilayah harus melakukan tes Covid-19 sebanyak 1.000 tes per satu juta penduduk.
Untuk Jakarta, kata Anies, pihaknya telah melakukan sebanyak 14.000 tes per satu juta penduduk dalam kurun waktu satu pekan.
"Di DKI kita berhasil melakukan, dalam minggu terakhir ini, paling tidak 14.000 testing per 1 juta penduduk," ucap Anies.
Anies mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di Jakarta diperpanjang 14 hari ke depan. PSBB Transisi diterapkan Anies melanjutkan PSBB sebelumnya dalam menekan laju penyebaran virus corona di ibu kota.
"PSBB [Transisi] di Jakarta diperpanjang 14 hari ke depan dan akan evaluasi lagi sesudah kita dapat perkembangan terbaru," ujar Anies dalam jumpa pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
PSBB Transisi di Jakarta sendiri diketahui berlaku sejak 5 Juni lalu. Dalam penerapannya, ada sejumlah kegiatan yang diberikan pelonggaran.
Antara lain kegiatan ibadah, kegiatan perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga tempat rekreasi.
(dis/osc)