Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah meminta publik tidak mengejek kalung antivirus corona berbahan dasar kayu putih (eucalyptus) temuan Kementerian Pertanian (Kementan).
Ia membela temuan itu dan meminta publik memberikan kesempatan kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo beserta jajarannya untuk melakukan riset dan inovasi dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
"Temuan (Kementan) tersebut tidak boleh menjadi bahan ejekan, lantaran bisa saja vaksin ditemukan di Indonesia yang memiliki jutaan tanaman herbal," kata Fahri dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (7/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri pun menyarankan lembaga riset melakukan penelitian lebih lanjut terkait kalung eucalyptus itu. Menurutnya, Indonesia bisa saja menjadi negara yang berhasil membuat vaksin Covid-19 pertama.
"Saya yakin bukan tidak mungkin, vaksin virus corona yang saat ini sedang diteliti di seluruh dunia ternyata ada di Indonesia. Jadi biarkan, jangan mencemooh," ucap eks Wakil Ketua DPR RI itu.
Berangkat dari itu, Fahri meminta pemerintah mendukung riset dan inovasi yang dilakukan anak bangsa. Menurutnya, Eijkman dan Biofarma harus mengecek kebenaran produk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tersebut.
Namun begitu, Fahri menyarankan agar pemerintah tidak membawa temuan Balibangtan ini ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, WHO adalah organisasi yang konspiratif.
"Suruh itu lembaga Eijkman, suruh itu Biofarma cek benar atau tidak. Itu yang saya kira jadi salah satu PR kita ke depan," papar Fahri.
Diketahui, kalung eucalyptus yang dibuat oleh Kementan menuai polemik di tengah masyarakat. Kalung itu diklaim berkhasiat untuk menghambat replikasi virus corona.
Kalung eucalyptus pertama kali diluncurkan Kementan pada 8 Mei 2020. Kala itu, Syahrul mengatakan bahwa produk antivirus berbahan eucalyptus mampu membunuh virus influenza serta virus beta dan gamma corona.
Syahrul meyakini dalam 15 menit pemakaian, kalung antivirus ampuh membunuh 42 persen virus corona. Sementara untuk pemakaian 30 menit dapat membunuh 80 persen virus.
Dalam pengujian in vitro balai penelitian Kementan, eucalyptus dapat membunuh virus corona sebesar 80-100 persen.
Kementan juga mengungkapkan hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol) yang dimiliki oleh tanaman eucalyptus efektif sebagai antivirus corona.
(mts/ain)