Kota Bandung Zona Biru Corona, Warga Diminta Tak Euforia

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2020 19:21 WIB
Petugas memeriksa suhu tubuh warga saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya, Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Pemprov Jawa Barat mulai memberlakukan (PSBB) Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 selama 14 hari dimulai pada 22 April hingga 5 Mei 2020. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Ilustrasi penerapan PSBB di Bandung Raya dalam rangka menekan angka penyebaran virus corona. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta warga untuk tidak euforia dengan status kota kembang di zona biru (level 2) penyebaran virus corona.

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna meminta warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar Kota Bandung tidak turun kembali ke zona kuning.

"Jangan euforia dengan label sekarang (zona biru)," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Selasa, (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ema mengatakan jika masih terpantau euforia hingga memancing kerumunan yang menyebabkan paparan Covid-19, Pemkot Bandung akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menutup jalan.

"Untuk beberapa ruas jalan bila perlu tutup buka lagi jangan sampai berkeliaran lagi, jangan sampai terjadi transmisi," ucap Ema.

Selain itu, Ema pun berencana kembali mengaktifkan titik pemeriksaan atau check point. Tujuannya, memeriksa para warga dan pendatang atau pengunjung yang datang ke Kota Bandung.

"Sedang dipikirkan semacam check point. Ada ring 1, ring 2 dan ring 3. Di ring 3 ini dari Dishub dan Satpol PP," katanya.

Ia berharap, jika ada warga luar Kota Bandung berasal dari zona kuning atau merah untuk memiliki kesadaran diri. Salah satunya dengan memiliki surat keterangan bebas Covid-19. Sehingga tidak terjadi penyebaran.

"Diharapkan kesadaran dari yang bersangkutan. Contohnya dari zona merah, memiliki inisiatif rapid tes sampai tes swab. Jangan sampai menjadi potensi memaparkan," ujarnya.

Pasien Covid-19 Depok didominasi perempuan

Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mencatat jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Depok didominasi perempuan.

"Rata-rata berada pada usia produktif," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangannya, Selasa (7/7).

Namun demikian, masih merujuk laporan yang sama, kasus angka kematian tercatat didominasi oleh laki-laki dengan rentan usia antara 50-59 tahun sebanyak 10 kasus dari total 36 kasus kematian karena Covid-19 di Kota Depok.

Berikutnya, disusul dengan enam kasus kematian antara rentan 60-69 tahun. Sementara itu, hingga kini, dari total 11 kecamatan, Pemkot Depok mencatat ada empat kecamatan yang masih terus mengalami lonjakan kasus positif.

Empat kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Sawangan yang memiliki kasus positif aktif terbanyak dengan 33 kasus aktif, disusul Kecamatan Pancoran Mas dengan 30 kasus, dan Kecamatan Tapos dengan 28 kasus positif.

Sementara, Pemkot Depok hingga kini masih terus mencatat lonjakan kasus positif Covid-19. Data terskhir per Senin (6/7), jumlah kasus positif di Kota Belimbing bertambah 12 kasus sehingga total menjadi 825 kasus.

(ain/hyg/thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER