Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka dan pasangannya Teguh Prakosa gagal menemui Achmad Purnomo. Politikus PDIP itu adalah mantan pesaing Gibran untuk mendapat tiket PDIP di Pilkada Solo.
Sedianya, pasangan calon itu hendak sowan ke kediaman Purnomo bersama jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo usai menerima surat rekomendasi DPP soal Pemilihan Kepala Daerah di Panti Marhaen, Semarang, Jumat (17/7).
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan pertemuan itu gagal lantaran Purnomo tak berada di rumah. Rombongan dari Semarang itu akhirnya singgah di Rumah Dinas Walikota Solo Loji Gandrung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya hari ini saya mau ke Pak Wakil Wali Kota Achmad Purnomo. Namun beliau ke Jogja," kata Rudy saat jumpa pers di Rumah Dinas Walikota Solo Loji Gandrung.
Ia mengatakan sowan kepada sesepuh Kota Solo sudah menjadi tradisi sejak Rudy berpasangan dengan Joko Widodo di Pilkada 2005. Pertemuan dengan sesepuh bertujuan untuk menyampaikan hasil rekomendasi dari DPP dan meminta doa dan restu.
"Kita awali dulu ke Pak Purnomo karena beliau bertiga (Gibran, Teguh, dan Purnomo) kan yang sudah pernah dipanggil DPP untuk fit and proper test," katanya.
Kabar pertemuan itu awalnya disampaikan kepada awak media oleh salah satu peserta rombongan. Menurut sumber tersebut, rombongan dari Semarang akan langsung menuju kediaman Purnomo di Jalan Bhayangkara No 23, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo.
Namun saat rombongan keluar dari Tol Semarang-Solo, sumber itu mengabarkan pertemuan dibatalkan. Rombongan dialihkan ke Loji Gandrung untuk jumpa pers dan koordinasi bersama DPC.
Terpisah, Purnomo mengaku enggan menemui pengurus DPC maupun pasangan calon dari PDIP itu. Ia ingin menenangkan diri setelah gagal mencalonkan diri dari partai banteng itu.
"Kalau saya lebih baik jangan. Nyuwun sewu, perasaan itu kan masih ada. Kalau sekarang saya nggak mau bicara rekomendasi atau Pilkada jangan sekarang deh. Biar tenang dulu. Nggak usah sekarang," katanya.
Purnomo mengaku sudah tahu Rudy berencana menemuinya setelah dari Semarang. Saat Rudy menghubunginya, Purnomo sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta. Namun di tengah jalan, Purnomo membatalkan rencana ke Kota Gudeg itu.
"Tadi yang menerima (telefon dari Rudy) istri saya. Tadinya saya memang mau ke Jogja tapi nggak jadi. Ya sudah pulang lagi saja," katanya.
Seperti diketahui, DPC PDIP mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020. Pasangan itu mendapat dukungan bulat melalui penjaringan internal partai secara tertutup.
Saat pasangan Purnomo-Teguh menunggu rekomendasi dari DPP, Gibran mengutarakan niatnya untuk mencalonkan dari PDIP. DPC menolak niat Gibran dengan alasan pendaftaran calon kepala daerah sudah ditutup.
Gibran kemudian mendaftar melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah. Setelah menanti berbulan-bulan, akhirnya rekomendasi DPP PDIP jatuh ke tangan Gibran sebagai Walikota dan Teguh sebagai Wakilnya.
(syd/sur)