Pemerintah Bantah Thermo Gun Sebabkan Rusak Otak

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 17:55 WIB
Pemerintah menegaskan isu bahwa thermo gun bisa merusak pengguna otak adalah tidak benar dan bisa menghambat penanganan virus corona.
Ilustrasi penggunaan thermo gun atau alat pengukur suhu tubuh. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto membantah isu yang beredar bahwa penggunaan thermo gun atau alat pengukur suhu tubuh yang penggunaannya dengan cara ditembak ke dahi, dapat merusak otak.

"Hari ini kita dengar pendapat bahwa thermo gun bisa merusak otak. Secara ilmiah berbagai ahli mengatakan statement ini tidak benar," kata Yurianto di Graha BNPB, Senin (20/7).

Yurianto menjelaskan, cara kerja thermo gun hanya memancarkan sinar inframerah yang kemudian dipantulkan. Sinar tersebut akan mengumpulkan energi panas dari sebuah objek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menekankan, berbagai referensi keliru yang menyebutkan thermo gun memancarkan laser atau sinar radioaktif adalah informasi yang tidak benar. Informasi yang salah itu disebutnya kontraproduktif dengan upaya penanganan wabah Covid-19.

"Thermo gun tidak menggunakan sinar laser atau radio aktif, berbagai referensi yang mengatakan merusak otak ini adalah statement salah, ini akan membahayakan semua orang, justru kontraproduktif mencegah penularan tidak terjadi," jelas Yurianto.

Informasi yang keliru ini dibicarakan, salah satunya di channel YouTube Helmy Yahya Bicara, dalam episode yang menghadirkan ekonom Ichsanuddin Noorsy.

Video berdurasi 1 jam 3 menit itu diunggah pada 13 Juli dan sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali. 

Ichsanuddin dalam acara itu menyatakan menolak bila suhu tubuhnya diperiksa menggunakan thermo gun yang ditembakkan ke kepala. Alasannya, laser pada thermo gun dipakai untuk memeriksa kabel panas.

"Karena hand gun termometer itu untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas, bukan untuk temperatur manusia, kita tidak tahu dampak pada struktur otak bagaimana," ucapnya.

(mln/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER