Gaya Komunikasi Nadiem Makarim Dinilai Terkesan Elitis

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2020 00:35 WIB
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama menilai selama ini Nadiem Makarim cenderung jarang turun ke masyarakat untuk mengetahui masalah pendidikan.
Gaya komunikasi Nadiem Makarim dinilai cenderung elitis sejak menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Sekjen Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Achmad Zuhri menilai gaya komunikasi Nadiem Makarim terkesan elitis selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, Nadiem juga tidak berkomunikasi dengan banyak pihak terkait pendidikan.

"Kita lihat pola komunikasi Mendikbud kali ini terkesan elitis. Tidak ada iktikad turun ke bawah, suara di bawah seperti apa," kata Zuhri dalam diskusi virtual, Rabu (29/7).

Lantaran jarang turun langsung ke lapangan, lanjutnya, Nadiem jadi tak paham betul kebutuhan guru yang sesungguhnya. Dia mengatakan Nadiem juga jarang berkunjung ke sekolah-sekolah sejak menjabat sebagai Mendikbud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kritik ini sudah sempat disampaikan langsung ke Nadiem sekitar dua bulan lalu di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Zuhri bercerita ia menyampaikan agar Nadiem melibatkan banyak pihak dan terjun langsung dalam membenahi pendidikan.

"Kami sampaikan juga, ayo pak Mendikbud, kita punya banyak sekolah, kita coba ajak ke sana. Beliau respon suatu saat akan ke sana. Sampai sekarang belum," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim menilai Nadiem seolah ingin menjaga jarak dengan publik. Hal ini menurutnya bisa dilihat dari beberapa jejak Nadiem di media massa.

Salah satunya ketika ia menyampaikan klarifikasi terkait polemik Program Organisasi Penggerak (POP) melalui konferensi video, Jumat (24/7) malam.

Ia mengatakan ada banyak hal yang sebenarnya perlu diluruskan Nadiem dalam taklimat media tersebut. Mulai dari penjelasan adanya organisasi yang diduga tidak kompeten namun lolos POP, sampai sebaran jumlah sasaran pelatihan guru yang dinilai tidak proporsional.

Satriwan menyatakan terdapat sejumlah ormas yang mendapat dana hingga Rp20 miliar namun hanya ditargetkan melatih guru di satu kabupaten/kota. Sedangkan ormas lain dengan dana serupa ditargetkan melatih guru di puluhan kabupaten/kota.

"Ini tidak dibahas Mas Menteri ketika minta maaf atau pada taklimat media. Tidak ada dialog, tidak ada diskusi. Saya pikir bukan mencontohkan pendidikan yang baik kalau menutup dialog," pungkasnya.

Menurut pengalaman pribadi Satriwan, ia merasa jalur komunikasi terbangun dengan baik antara serikat guru dengan mendikbud saat dijabat Muhadjir Effendy. Dia mengaku pihaknya bisa langsung berkomunikasi melalui pesan singkat meski FSGI kerap memberi kritik kepada Muhadjir.

"Yang sekarang, kalau dirjen pengalaman saya pak Iwan (Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud) responsif. Kalau di level menteri, mas menteri tidak bisa dihubungi," ungkapnya.

Satriwan pun turut menyinggung sikap Nadiem yang jarang berkunjung ke sekolah-sekolah. Menurutnya hal ini berbanding terbalik dengan atasannya, Presiden Joko Widodo, yang terkenal kerap blusukan menengok warga.

Menurut penelusuran CNNIndonesia.com, selama menjabat Nadiem hanya dua kali diliput media berkunjung ke sekolah. Pertama ketika mengunjungi SDN Gentong yang roboh di Kota Pasuruan, Jawa Timur pada 7 November 2019 lalu.

Kedua, menyambangi persiapan pembukaan sekolah di Sukabumi, Jawa Barat bersama Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pada 8 Juli lalu.

"Mas menteri selama PJJ (pembelajaran jarak jauh) lebih banyak memerintah dengan PJJ. Kita bilang mas menteri ini menteri pendidikan jarak jauh," tambah Satriwan.

Selama ini, Nadiem juga tak banyak berkomunikasi langsung dengan jurnalis. Dialog langsung dengan media umumnya diwakilkan oleh bawahan Nadiem, mulai dari direktur jenderal sampai sekretaris jenderal.

Saat virus corona mewabah di Indonesia, konferensi pers umumnya juga dilakukan melalui konferensi video. Pertanyaan wartawan disampaikan melalui situs terlebih dahulu. Kemendikbud bakal memilah pertanyaan yang ingin dijawab.

(fey/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER