Dandhy Laksono Sebut Komunitas Adat Hampir Tak Butuh Negara

CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2020 06:34 WIB
Pendiri rumah produksi Watchdoc, Dandhy Laksono mengungkapkan bahwa banyak komunitas adat yang bisa hidup mandiri tanpa bantuan negara.
Pendiri rumah produksi Watchdoc, Dandhy Laksono mengungkapkan bahwa banyak komunitas adat yang hampir tidak butuh negara. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri rumah produksi Watchdoc sekaligus wartawan yang melanglang buana dalam Ekspedisi Indonesia Biru, Dandhy Laksono mengungkapkan bahwa banyak komunitas adat yang hampir tidak butuh negara.

Hal itu dia ungkapkan dalam diskusi bertema 4 Jurnalis Keliling Indonesia Bicara 75 Tahun Indonesia Merdeka dan NKRI Harga Mati yang disiarkan di akun Youtube RedaksiJubi.

"Perjalanan kami menunjukkan banyak sekali komunitas adat yang hampir tidak butuh negara, artinya besok Indonesia bubar mereka hidup baik-baik saja," ungkapnya seperti dikutip Senin (17/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dandhy lantas memberi contoh sebuah komunitas adat Kasepuhan Ciptagelar yang ada di Sukabumi, Jawa Barat. Dandhy bilang mereka tetap bisa hidup tanpa suplai dari Badan Urusan Logistik (Bulog).

Dandhy menyebut Bulog hanya bisa memiliki cadangan beras untuk delapan bulan, sementara Ciptagelar dengan 8 ribu lumbung padi masih bisa menyediakan ketersediaan beras untuk 29 ribu penduduknya.

Dandhy kemudian menyebut, berdasarkan pengalamannya, ada pula masyarakat Boti yang mampu membuat minyak goreng serta baju sendiri.

"Boti bisa bikin minyak goreng sendiri, bisa bikin pakaian sendiri dari kapas. Kalau besok Indonesia bubar, Boti masih ada seperti 200/300 tahun yang lalu," tuturnya.

Lebih lanjut, pria kelahiran Lumajang 29 Juni 1976 itu juga mengatakan semua bukti itu menyatakan bahwa di satu sisi masih ada orang-orang hampir tidak perlu kehadiran negara.

Sementara itu, ia menilai hal yang akan jadi berbahaya adalah masyarakat urban perkotaan yang sejak awal sudah bergantung pada negara.

"Jadi bagi sebagian masyarakat terutama yang masih memiliki support dari sumber daya alam, bagi mereka enggak signifikan negara ini," imbuh Dandhy.

Dandhy Laksono telah menjelajah Indonesia bersama satu kawannya yang juga wartawan, Suparta Arz alias Ucok. Perjalanan mereka dimulai dari Indonesia Bagian Timur menuju Indonesia Barat.

Mereka memulai perjalanan merekam puluhan tempat di Indonesia tersebut pada 1 Januari 2015. Total lebih dari sepuluh video yang telah mereka hasilkan.

(ndh/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER