Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad membantah kabar bahwa kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar ditutup akibat puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS)-nya terkonfirmasi Covid-19.
"Jadi ada pertanyaan pada saya, ada yang mengatakan Disdik Jabar di-lockdown. Sampai hari Disdik Jabar tidak lockdown, masih tetap buka," ucap dia, dalam jumpa pers daring, Rabu (19/8).
Daud mengakui memang benar bahwa Gugus Tugas Covid-19 Jabar melakukan tes swab kepada ratusan PNS di lingkungan Disdik Jabar dan pejabat struktural di 13 kantor cabang Disdik, pada 11 Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di tanggal 11 itu di Disdik dilakukan tes swab terhadap sekitar 450 karyawan yang berkantor di Disdik Jabar dan pejabat struktural cabang dinas yang tersebar di Jabar. Dari sana diketahui di bawah 30 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," tuturnya.
Setelah dilakukan tes, pihaknya melakukan pelacakan kontak erat terhadap mereka yang positif Covid-19. Hasilnya, 20 dari 50 orang yang terlacak sudah menjalani tes swab dengan hasil negatif Covid-19.
"Orang-orang yang terdeteksi tadi langsung melaksanakan isolasi mandiri," ucap Daud.
Sebelumnya, klaster pemerintahan di lingkungan Pemprov Jabar dan DPRD Jabar telah membuat penutupan aktivitas sebagai prosedur pencegahan penularan virus. Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar ditutup selama dua pekan akibat ditemukannya kasus Covid-19 di masing-masing tempat tersebut.
![]() |
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum mengkonfirmasi kabar jika Kantor Disdik Jabar ditutup karena ada PNS yang terpapar positif Covid-19.
Emil, panggilan Ridwan Kamil, menyebut prosedur standar jika ada temuan kasus Covid-19 adalah memang dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
"Semua dinas, silakan dicek, enggak hanya Disdik. Di mana ditemukan ada keterpaparan prosedurnya ditutup 14 hari," tuturnya.
Emil mengatakan temuan konfirmasi positif Covid-19 hampir 80 persen penghuninya adalah orang tanpa gejala (OTG). OTG, kata dia, bisa menjalani isolasi di rumah masing-masing atau di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Kota Cimahi.
"Mayoritas merasa tentunya paling nyaman di rumah masing-masing," ucap Emil.
Sementara itu, seusai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi Ke-75 Provinsi Jawa Barat (Jabar) Tahun 2020 di Hotel El Royal Panghegar Bandung, Emil menyebut Covid-19 seperti memberi berkah pada Desa.
Buktinya, kata dia, Indeks Desa Membangun (IDM) di Jabar tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dengan tak ada lagi status desa tertinggal di Tanah Pasundan.
"Desa Mandiri sudah naik dari 90 menjadi 260. Status desa tertinggal dan sangat tertinggal juga sudah tidak ada lagi," ucapnya.
![]() |
"Investasi selama Covid malah naik, pajak kendaraan motor juga sama. Kemudian orientasi ke pedesaan dan pertanian yang selama Covid malah tumbuh positif bukan minus. Jadi hikmah-hikmah tadi ini yang disampaikan di forum paripurna," ujarnya.
(hyg/arh)