Kasus Covid Menanjak, DKI Akui Pasien di RS Naik 70 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 23:53 WIB
Meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah RS rujukan Covid di Jakarta seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif di Jakarta.
RSPI Sulianti Saroso, RS rujukan covid-19 di Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate di rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami kenaikan menjadi hampir 70 persen. Jakarta diketahui memiliki 4.456 tempat tidur isolasi di 67 rumah sakit rujukan Covid-19.

"Kita sekarang naik hampir 70 persen (bed occupancy rate)," kata Widyastuti di Balai Kota, Jumat (28/8).

Meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah RS rujukan Covid di Jakarta seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif di Jakarta. Hingga hari ini jumlah kasus positif Covid di Jakarta mencapai 37.278 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah tersebut 29.169 orang dinyatakan sembuh, dan 1.154 orang meninggal dunia. Sedangkan, jumlah kasus aktif di Jakarta per hari ini sebanyak 6.995 orang. Mereka masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.

Namun demikian, Widyastuti memastikan Pemerintah Provinsi DKI telah berupaya agar kapasitas rumah sakit tidak over kapasitas di tengah pandemi virus corona.

"Kita akan dorong yang memang betul memerlukan RS kita layani, kalau orang tanpa gejala atau ringan kita kerja sama dengan Wisma Atlet yang punya kapasitas cukup besar," kata dia.

"Kami koordinasi, artinya sesuai dengan protokol kesehatan atau protap, bahwa dari 100 persen pasien Covid tidak membutuhkan rumah sakit. 50 persen (pasien) tanpa gejala, kita bantu dorong itu," ujar Widyastuti menambahkan.

Lebih lanjut, Widyastuti menyebut Pemprov DKI juga terus memantau perkembangan kapasitas pemanfaatan tempat tidur isolasi di setiap RS rujukan. Seiring dengan itu, Pemprov DKI juga berupaya meningkatkan jumlah tenaga kesehatan untuk menangani pandemi.

"Jadi ketika kita menambah kapasitas ICU, tidak hanya alatnya saja, nanti alatnya ada tapi orangnya enggak ada. Ini kami sedang berproses untuk menambah kapasitas SDM," tuturnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI membuka perekrutan tenaga kesehatan untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Tenaga kesehatan yang dibutuhkan di antaranya; dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis anak, dokter spesialis obgyn, dokter umum. Kemudian, perawat, perawat IPCN, bidan.

Untuk tenaga penunjang kesehatan yang dibutuhkan yakni pranata laboratorium dan radiografer. Serta untuk tenaga penunjang lainnya yang dibutuhkan adalah surveillans dan penyuluh kesehatan.

(ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER