Daftar KPU, Petahana Bupati Serang Bawa Massa Abai Protokol

CNN Indonesia
Minggu, 06 Sep 2020 02:30 WIB
Pasangan Ratu Tatu Chasanah-Panji Tirtayasa berkumpul di sekitar KPU Serang tanpa menjaga jarak satu sama lain.
Ilustrasi simulasi pilkada (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Serang, CNN Indonesia --

Pasangan calon petahana di Pilbup Serang, Banteng, Ratu Tatu Chasanah-Panji Tirtayasa membawa banyak massa saat mendaftar ke KPU, Sabtu (5/9). Massa tidak menjaga jarak untuk menghindari penularan virus corona (Covid-19).

Pantauan CNNIndonesia.com, massa tidak hanya beriringan mengantar Ratu Tatu Chasanah-Panji Tirtayasa, tetapi juga berkumpul di sekitar kantor KPU Serang, Banten.

Mengenai hal itu, Ketua KPU Kabupaten Serang, Abidin Nasyar mengaku akan mengevaluasi tahapan pendaftaran yang ternyata menimbulkan kerumunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Protokol kesehatan kita evaluasi dan kita utamakan, juga sudah kita wanti-wanti ke petugas pengamanan. Teman-teman yang memakai id card itu awalnya boleh masuk, berapapun yang hadir kita tidak membatasi itu, cuma protokol kesehatan nya saja," kata Abidin di kantornya, Sabtu (5/9).

Diketahui, pasangan Ratu Tatu Chasanah-Panji Tirtayasa diusung oleh 10 parpol, yakni Golkar, PDIP, Nasdem, PAN, Berkarya, PPP, PKB, Hanura, PBB dan PKS. Kemudian Paslon Nasrul Ulum-Eki Baihaki hanya di usung dua parpol koalisi, yakni Gerindra dan Demokrat.

"Kami akan cek seluruh keabsahannya, kita juga akan mengecek ijazahnya. Kita belum menemukan kekurangan. Salah satu syarat mereka bebas covid, hasil PCR nya keduanya bebas covid," kata Abidin.

"Kalau ada yang kurang, akan kita kembalikan untuk dilengkapi. Sejauh ini baru ada dua yang terkonfirmasi mendaftar, jalur independen tidak ada," tambahnya.

Terpisah, calon wakil wali kota Cilegon Helldy Agustian bertekad membangun Cilegon menjadi kota sejarah. Dia bertekad demikian karena masih ada hubungan darah dengan pahlawan nasional Syekh Mas Mohammad Arsyad Thawil al-Bantani al-Jawai atau Syekh Arsyad Thawil.

Syekh Arsyad Thawil merupakan murid dari Syekh Nawawi al-Bantani, buyut dari KH. Ma'ruf Amin, yang pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram. Arsyad Thawil pernah ikut berjuang melawan penjajahan kolonial pada peristiwa Geger Cilegon 1888 Masehi. Kyai pejuang itu meninggal di Manado tahun 1935, karena di asingkan penjajah.

"Pada prinsipnya untuk kesejahteraan masyarakat, kita kembalikan juga Cilegon sebagai kota sejarah. Sejarahnya para ulama dan santri banyak disitu. Kita kembangkan wisata sejarah yang akan kita ingat lagi dan kembangkan lagi," kata Helldy.

"Hari ini saya sudah daftar ke KPU Cilegon. Karena sedang covid, jadi saya belum sempat ziarah ke leluhur. Hanya kirim do'a dari rumah," tambahnya.

(ynd/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER