Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, saat ini fasilitas kesehatan untuk menangani wabah virus corona di Jakarta mulai kembali memadai. Saat ini tercatat ada 98 rumah sakit rujukan di Jakarta untuk menangani pasien Covid-19.
Dari jumlah tersebut, tercatat ada 5.719 tempat tidur isolasi dan 766 tempat tidur ICU di RS rujukan tersebut. Menurut Anies, saat ini kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan tersebut mulai memadai.
Ia menjelaskan, keterpakaian tempat tidur isolasi Covid-19 pada tanggal 10 Oktober sebesar 66 persen dan tempat tidur ICU Covid-19 sebesar 67 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini daya tampung rumah sakit kembali cukup memadai dibandingkan kondisi saat keputusan menarik rem darurat," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/10).
Anies memastikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif yang membutuhkan perawatan intensif. Di sisi lain, ia meminta masyarakat turut disiplin menjalani protokol kesehatan sebagai upaya menekan penularan Covid-19.
"Kecepatan penularan juga harus ditahan agar tidak melebihi kapasitas fasilitas kesehatan," tuturnya.
Tidak hanya itu, Anies juga mengklaim jika berdasarkan indikator yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19, saat ini penyebaran virus corona di Jakarta berada di tingkat risiko sedang dengan skor 2,095.
Angka tersebut cenderung lebih rendah dibanding tanggal 13 September, ketika memutuskan untuk menerapkan PSBB ketat. Saat itu penyebaran Covid-19 di Jakarta berada di tingkat risiko tinggi dengan skor 14,725.
Sebelumnya Anies memutuskan untuk menerapkan kembali PSBB transisi mulai Senin (12/10). PSBB transisi bakal berlangsung selama dua pekan atau hingga 25 Oktober 2020.
(dmi/evn)