Sejumlah kendaraan taktis (rantis) seperti Barracuda, water canon dan mobil pengurai massa (Raisa) milik Polri disiagakan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Buruh yang akan berunjuk rasa tidak diperbolehkan mencapai dekat Istana Negara.
Diketahui, kelompok buruh akan kembali menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Istana Negara pada hari ini, Senin (12/10).
Pantauan CNNIndonesia.com, personel yang disiagakan juga dilengkapi dengan tameng yang biasa digunakan untuk menghalau demonstran. Mereka berjaga di Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya di sekitar Kantor Kemenko Polhukam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Wiraga Dimas mengatakan bahwa pengerahan pengamanan personel Polri dan rantis akan dilakukan kepolisian untuk beberapa hari ke depan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa yang kembali dilakukan.
![]() Polri mengerahkan sejumlah personel dan kendaraan taktis di sekitarJalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (12/10). |
"Kami antisipasi saja, untuk beberapa waktu ke depan. Kalau tidak ada giat (unjuk rasa) baru," kata Wiraga kepada CNNIndonesia.com di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/10).
Menurut dia, aksi unjuk rasa yang bakal digelar buruh hari ini pun akan dipusatkan di depan halaman Monas yang berada di seberang patung kuda Arjuna Wiwaha.
Hal itu dilakukan agar unjuk rasa tidak mengganggu lalu lintas. Pihak kepolisian tetap tidak memberi restu para pengunjuk rasa untuk melakukan aksi di depan Istana Negara.
"Tetap kami pusatkan di depan Halaman Monas," pungkas dia.
Kelompok buruh akan menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada hari ini, Senin (12/10). Rencananya, aksi akan dilakukan di depan Istana Negara.
"Jadi aksi kami di depan Istana kemungkinan bisa dimulai sekitar pukul 10.00 WIB atau 10.30 WIB ke atas," kata Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (12/10).
Berkenaan dengan hal itu, Kepolisian menyiapkan sejumlah rencana rekayasa pengalihan arus lalu lintas. Rencana itu diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan.