TGPF Intan Jaya Diberi Target Selesaikan Laporan 17 Oktober

CNN Indonesia
Rabu, 14 Okt 2020 07:00 WIB
Tim investigasi lapangan TGPF Intan Jaya yang dipimpin Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto itu telah kembali ke Jakarta sejak Senin (12/10) kemarin.
Menko Polhukam Mahfud MD. (Dok. Humas Polhukam)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya telah berhasil mengumpulkan data primer terkait peristiwa penembakan yang terjadi di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua.

Tim investigasi lapangan TGPF Intan Jaya yang dipimpin Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto itu telah kembali ke Jakarta sejak Senin (12/10) kemarin.

Saat ini, tim tersebut pun langsung membuat analisis hasil temuan sekaligus menyusun laporan terkait berbagai temuan di lapangan yang diperoleh selama kurang lebih lima hari di Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim ini sudah melaporkan seluruhnya dan tinggal menyusun nanti laporan yang lebih sistematis dan diberi waktu sampai dengan tanggal 17 untuk membuat laporan dan mendiskusikan semua fakta-fakta yang ditemukan sehingga sampai pada kesimpulan yang meyakinkan," kata Mahfud dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Selasa (13/10).

Mahfud menerangkan berdasarkan laporan yang diterima dalam rapat dengan anggota TGPF Intan Jaya ini, saksi-saksi kunci peristiwa penembakan yang terjadi sepanjang September lalu di Kabupaten Intan Jaya, terutama distrik Hitadipa itu juga telah berhasil ditemui.

Oleh karena itu, kata Mahfud, data yang dimiliki TGPF adalah data-data primer. Data itu berhasil didapatkan dari para saksi kunci dan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilaksanakan bersama keluarga korban.

"Di sini yang dimiliki oleh tim adalah data primer. Ada saksi-saksi kunci, kemudian keluarga korban, olah TKP bersama keluarga korban itu sudah dibuat semua," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Tak hanya data primer, Mahfud juga menyebut, tim investigasi lapangan yang bertugas langsung di Intan Jaya berhasil menemui dan meminta keterangan keluarga korban. Padahal sebelumnya, klaim dia, aparat kepolisian hingga pejabat setempat tak mendapat akses mendatangi TKP dan bertemu langsung dengan keluarga korban.

Bahkan kata dia, saat ini keluarga mendiang Pendeta Yeremia Zanambani yang merupakan salah satu korban peristiwa penembakan itu telah memberi persetujuan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah. Pihak keluarga pun menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP).

"Sekarang tim ini sudah berhasil. Karena tim kami memang pendekatannya lebih kultural. Kita dibantu oleh Pendeta Henokh Bagau, pendeta setempat yang kemudian memberi pengertian-pengertian betapa pentingnya mengungkap fakta tentang peristiwa terbunuhnya Pak Yeremia itu," kata Mahfud.

Pada kesempatan yang sama, Benny Mamoto menerangkan sedikitnya ada 25 saksi yang telah diperiksa selama di Papua.

Beberapa saksi kata dia berasal dari keluarga korban, saksi pascaperistiwa penembakan, tenaga medis yang menangani korban, dan aparat setempat.

"Di samping itu juga kami menggali informasi dari proses penyidikan yang sudah berjalan. Itu juga kita gali. Jadi rangkaian peristiwa itu sudah dibuatkan laporan polisi via Kasat Reskrim termasuk kasus kemarin (pengadangan terhadap tim)," ujar pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal tersebut.

(tst/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER