Calon Tunggal Pilkada Kota Semarang Ajak Warga Tak Golput

Calon wakil wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak warga untuk menggunakan pilih alias tak golput dalam Pilkada 2020. Perempuan yang akrab disapa Ita itu merupakan calon tunggal yang berpasangan dengan Hendrar Prihadi.

Ita memanfaatkan pelatihan urban farming atau bercocok tanam di rumah untuk kampanye. Menurutnya, kampanye tatap muka merupakan cara efektif meski dengan peserta terbatas lantaran kondisi pandemi Covid-19.

"Makanya, 15 menit menjelang akhir pelatihan, saya manfaatkan untuk berkampanye untuk mencoblos diri saya. Saya masukkan juga materi ajakan datang ke TPS dan melawan golput," kata Ita, di rumahnya, Jalan Bukit Duta Kawasan Perumahan Bukit Sari Semarang, Minggu (18/10).

Ita menggelar pelatihan urban farming sebanyak dua kali dalam sehari, yakni pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 14.00-16.00 WIB. Ia membatasi jumlah warga yang datang untuk ikut pelatihan, yakni sebanyak 20 orang setiap sesi.

Sebelum masuk rumah dan area pelatihan, warga wajib mencuci tangan, cek suhu tubuh dan menggunakan masker. Lulusan pertanian itu pun dengan telaten berbagi ilmu berkebun untuk tanaman produktif hingga merawat tanaman bonsai dan kaktus.

"Penjelasannya saya sampaikan secara simpel sehingga mudah dilakukan di rumah warga masing-masing," ujarnya.

Warga yang ikut pelatihan tersebut mengaku beruntung karena mendapatkan ilmu secara cuma-cuma. Peserta pelatihan tak hanya dari kalangan perempuan tetapi juga para pria.

"Sangat bermanfaat, bisa untuk buang jenuh dan cari tambah-tambah dari rumah. Soal ada ajakan pilih dan coblos, saya pikir ya wajar karena beliau kan maju di Pilkada," kata Burhanudin, warga Semarang Timur usai pelatihan.

Dalam Pilkada Semarang 2020, Ita maju mendampingi Hendrar Prihadi selaku calon wali kota Semarang. Pasangan Hendi-Ita merupakan calon tunggal yang mendapat dukungan dari partai politik, baik yang memiliki suara di DPRD Kota Semarang ataupun tidak.

Hendi-Ita berhasil menorehkan sejarah, menjadi calon tunggal pertama dalam kontestasi politik elektoral lima tahunan di Kota Semarang.