Relawan dan sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Kota Sukabumi, Jawa Barat menyusur informasi dan data kemungkinan kerusakan akibat gempa di Kabupaten Pangandaran, Minggu (25/10) pagi.
Personel di bawah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi tersebut ditugaskan berkoordinasi dengan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Markas PMI Kota Sukabumi, Zaini menuturkan para relawan dan sukarelawan dikerahkan guna mengantisipasi dampak akibat goncangan berkekuatan 5,9 di Barat Daya Kabupaten Pangandaran tersebut.
"Kami sudah mengerahkan kekuatan personel relawan dan sukarelawan yang berada di tingkat kecamatan untuk melakukan assessment dan memantau khawatir gempa tersebut berdampak kepada kerusakan bangunan," tutur Zaini di Sukabumi seperti dikutip Antara, Minggu (25/10).
Namun begitu, hingga kini belum ada informasi ataupun laporan dari warga terkait adanya kerusakan bangunan akibat gempa di Kabupaten Pangandaran.
Selain itu, relawan dan sukarelawan yang disiagakan juga diminta selalu waspada terhadap potensi gempa susulan. Apalagi seperti diketahui gempa bumi kerap mengguncang wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir ini, meski berkekuatan kecil namun kesiapsiagaan tetap harus ditekankan.
"Gempa bumi saat ini menjadi konsen kami, ditambah PMI Kota Sukabumi sedang menjalankan program kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis masyarakat yang merupakan dukungan dari PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID," sambung Zaini.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan 5,9 yang berpusat atau episenter terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT. Getaran gempa ini juga dirasakan sebagian warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
(antara/nma)