Protokol Kesehatan Jamin Rasa Aman Pelanggan Usaha Kecil

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mendorong pelaksanaan protokol kesehatan oleh pedagang kecil. Pelaksanaan protokol ini akan menimbulkan rasa aman sehingga akan membuat dagangan kian laris.

"Pelaksanaan protokol ini kan membuat keyakinan ke konsumen untuk membelinya. Ini saling berhubungan sehingga ekonomi akan tetap bisa jalan," ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam 'Dialog Covid-19: Penerapan Protokol Kesehatan di UMKM' di Media Center #SatgasCovid19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (26/10).

Penerapan ini dapat dilakukan oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sektor pangan dengan menyediakan fasilitas cuci tangan, serta menjaga tempat duduk dan antrean agar tidak terlalu rapat.

Perlu Diawasi

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyebut kepatuhan pelaku UKM terhadap protokol kesehatan perlu diawasi.

Data Badan Pusat Statistik pada September lalu mengungkapkan bahwa 17,31 persen pedagang pasar dan pedagang kaki lima tidak mematuhi protokol.

Menurut dia, pengusaha kecil, terutama sektor makanan, memang membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian.

Sektor ini mengalami dampak terbesar pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka tidak bisa menunda usaha, artinya pascaproduksi makanan harus segera dijual.

Untuk itu, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan pemda untuk mendorong dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan ini.

"Tetapi kami terus-menerus bersama pemda dan juga kepala dinas di kabupaten, kota, dan provinsi untuk memberikan arahan dan kebutuhan masker, hand sanitizer, dan disinfektan," ucap dia.

Menurut dia pemulihan ekonomi tidak akan terjadi selama wabah tidak teratasi. Makanya semua pihak harus mendukung pelaksanaan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan itu antara lain #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak hindari kerumunan.