Demo Tolak UU Ciptaker, Mahasiswa Bertemu Stafsus Milenial

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 15:30 WIB
Demonstrasi kali ini menembus kawasan Istana Negara Jakarta. Mahasiswa menyatakan akan tetap turun ke jalan untuk menuntut UU Cipta Kerja dicabut.
Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas menggelar demo menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Arjunawiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (28/10). (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mahasiswa yang tergabung dalam Badam Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia mendatangi Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11). Mereka menyampaikan penolakan terhadap UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Tujuh orang perwakilan BEM Muhammadiyah diperbolehkan masuk ke Istana. Namun, mereka hanya bertemu Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial, Aminuddin Maruf.

"Tadi disambut baik staf pemerintah, Mas Aminuddin Maruf. (Aminuddin menyampaikan) bahwa kita tidak ada halangan aksi dan lain-lain, bahwa kita harus menyampaikan aspirasi sopan dan santun," kata Koordinator Pusat Presidium BEM Muhammadiyah Nur Eko Suwardana, Kamis (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko menyampaikan sebenarnya langkah mendatangi Istana dilakukan sebagai upaya dialogis. Mahasiswa Muhammadiyah membuka dialog dengan pemerintah pusat ihwal tuntutan mencabut UU Cipta Kerja.

Dia menuturkan upaya ini ditempuh karena unjuk rasa di berbagai daerah terus berlanjut. Namun, Presiden Jokowi belum terlihat mendengarkan suara mahasiswa.

"Seolah-olah aspirasi mahasiswa tidak didengar. Pada kesempatan ini, kita dari BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah menyampaikan kepada pemerintah pusat," ujarnya.

Eko memastikan pergerakan mahasiswa tetap berlanjut usai pertemuan di Istana. Mereka tetap akan turun ke jalan untuk menuntut UU Cipta Kerja dicabut.

Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia menjawab pertanyaan wartawan saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nzStafsus Presiden Aminuddin Maruf (ketiga kanan) saat berada di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Pada saat yang sama, Stafsus Presiden Aminuddin Maruf mengapresiasi langkah mahasiswa. Dia menyambut baik upaya para mahasiswa membuka pintu dialog.

"Intinya kami menerima dengan terbuka masukan, saran, kritik terhadap UU Cipta Kerja ini," ucap Aminuddin.

"Nanti akan saya teruskan kepada Bapak Presiden," tambahnya.

Sebelumnya, gelombang aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja bergulir sejak Senin (5/10). Demonstrasi digelar di berbagai daerah usai DPR dan pemerintah sepakat mengesahkan RUU itu.

Aksi juga digelar di sekitar Istana Negara, Jakarta. Namun mahasiswa yang berkali-kali turun ke jalan gagal menembus depan Istana. Mereka selalu diadang di kawasan Patung Kuda, Gambir, ataupun Harmoni oleh kepolisian bersenjata lengkap.

(dhf/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER