Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menyatakan zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 di wilayah Jabar kini melingkupi tiga daerah. Ketiga wilayah tersebut yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.
"Terkait dengan zona risiko di minggu ini, Jawa Barat ada tiga kabupaten kota, yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang," kata Setiawan dalam jumpa pers virtual, Senin (9/11).
Setiawan yang juga Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Jabar mengatakan, dalam dua minggu terakhir Pemprov Jabar telah menekan kasus Covid-19 hingga hanya satu daerah yang masuk zona merah, yakni Kota Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini perlu upaya bersama untuk bisa ditekan karena dalam dua minggu terakhir Jawa Barat sudah bisa menekan. Hanya satu kabupaten/kota di dua minggu terakhir di sana, yaitu Kota Depok lalu bergeser. Satu minggu lalu Kota Bekasi," ujarnya.
Di sisi lain, Setiawan mengungkapkan tujuh wilayah di Jabar masuk ke risiko rendah atau zona kuning.
Ketujuh wilayah tersebut yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Indramayu.
"Mudah-mudahan hal ini terus bisa kita pertahankan dan bahkan kita bisa meningkatkan cakupan dari risiko rendah ini," ujarnya.
Menurut Setiawan, ada enam kiat menurunkan tujuh wilayah itu hingga menjadi zona kuning dari sebelumnya zona oranye atau risiko sedang. Kiat itu di antaranya memantau tingkat kesembuhan dan kondisi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Kemudian, lanjut Setiawan, melakukan tracing, penyediaan fasilitas kesehatan, dan lain-lain.
"Inilah indikator yang kami bangun menjadi key performance indicator. Kita kuatkan yang dipantau setiap minggunya, itu bagaimana bisa menekan serendah mungkin kasus-kasus terjadi di daerah tersebut," ungkapnya.
Sementara itu dari data terbaru, Setiawan menyatakan bahwa angka reproduksi efektif (Rt) di Jabar menurun meski kasus harian meningkat.
Berdasarkan data 9 November 2020, kasus positif covid-19 di Jabar mencapai 40.093. Jumlah ini bertambah 465 kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Namun angka Rt di wilayah tersebut rata-rata 0,88, di bawah standar minimum angka Rt yakni 1.
"Jadi ada berita baiknya bahwa Rt kita menurun, walaupun tingkat terkonfirmasi positif aktif ini bertambah, kurang lebih dari hari kemarin ada di 465," ujar Setiawan.
Ia juga memaparkan tingkat kesembuhan Covid-19 Jabar di angka 73 persen, di bawah rata-rata nasional.
Setiawan menyatakan akan menelusuri data kesembuhan terbaru untuk memastikan angka kesembuhan tersebut. Ia meyakini angka kesembuhan di Jabar semestinya lebih tinggi dari angka yang ada saat ini.
Berdasarkan data dari situs pantau Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jabar (Pikobar) pada Senin hingga pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif yang terkonfirmasi bertambah sebanyak 479 orang.
Sementara, angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 762 orang meninggal dunia, dan data pasien sembuh bertambah 625 orang dengan total akumulasi sebanyak 29.266 orang.
Dalam hal kapasitas testing Covid-19, Setiawan menambahkan, jumlah testing di Jabar saat ini mencapai 564.007.
"Mudah-mudahan kapasitas testing ini bisa kita tingkatkan dari minggu ke minggu, sehingga kita bisa memastikan risikonya, posisinya seperti apa," tuturnya.
(hyg/psp)