Rekor Tertinggi Covid di Indonesia, Jateng-DKI Terbanyak

Kasus covid-19 kembali mencetak rekor terbanyak mencapai 5.444 kasus positif per hari ini, Jumat (13/11). Angka ini merupakan pertama kalinya kasus positif menyentuh angka 5.000 kasus, dibandingkan rekor sebelumnya yakni 4.850 kasus pada 8 Oktober lalu.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan penambahan kasus tertinggi. Tercatat penambahan 1.362 kasus baru sehingga akumulasi 41.150 kasus.

Kemudian disusul dengan DKI Jakarta sebanyak 1.033 kasus baru, akumulasi kasus positif di ibu kota menjadi 116.207 kasus.

Lalu di posisi ketiga ada Jawa Barat dengan 801 kasus baru sehingga jumlah kasus positif sebanyak 43.373 kasus.

Provinsi lainnya mencatat penambahan kasus yang rendah, di bawah 500 kasus.

Jika diurut, Kalimantan Timur menjadi provinsi keempat dengan penambahan kasus terbanyak yakni 277 kasus, jumlah positif secara keseluruhan sebanyak 16.661 kasus.

Selanjutnya Jawa Timur 239 kasus, akumulasi kasus positif sebanyak 55.814 kasus. Sumatera Barat 189 kasus dengan total positif 16.898 kasus. Papua 147 kasus baru, total positif 9.555 kasus.

Provinsi Riau bertambah 146 kasus baru sehingga total positif 16.316 kasus, Sulawesi Selatan bertambah 131 kasus sehingga total 19.191, dan Banten 111 kasus baru sehingga totalnya berjumlah 10.665 kasus.

Daerah lainnya mencatat kasus positif di bawah 100, sehingga akumulasi kasus konfirmasi positif nasional sebanyak 457.735 kasus.

Sementara kasus sembuh nasional sebanyak 385.094 kasus dengan total kasus meninggal dunia sebanyak 15.037 kasus.

Menurut data Satgas Covid-19 dalam laman https://covid19.go.id/peta-sebaran, laju kurva positif covid sempat terlihat turun menjelang akhir Oktober. Penambahan kasus positif harian hanya berkisar pada angka 2.000 per hari.

Seperti pada tanggal 30 Oktober sebanyak 2.897 kasus, 1 November sebanyak 2.696 kasus, 2 November 2.618 kasus, 3 November sebanyak 2.973 kasus.

Namun penurunan kasus ini diakui oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 akibat penurunan jumlah testing harian.

"Memang saat libur panjang ada penurunan kasus, mungkin karena pemeriksaan menurun, dan sekarang sudah 9 hari dari awal libur panjang ada kenaikan sedikit. Tapi kalau kita lihat biasanya terjadi 10-14 hari setelah libur panjang. Nah mari kita amati bersama ke depan," ucapnya, pada pekan lalu.