Lebih 100 Petugas Pilkada Positif Covid, Sempat Jadi Klaster

CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2020 15:41 WIB
Lebih dari seratus orang penyelenggara pemilu baik petugas KPU maupun Bawaslu sempat terjangkit Covid-19 selama tahapan Pilkada Serentak 2020.
Warga mengikuti simulasi pilkada di tengah pandemi Covid-19, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11/2020).(ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari seratus orang petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang positif Covid-19 selama tahapan Pilkada Serentak 2020.

Jumlah terbesar terdapat di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pada Agustus lalu, 96 orang petugas pengawas pemilu di Kabupaten Boyolali dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Bawaslu RI Abhan saat itu menyampaikan para petugas positif Covid-19 usai melaksanakan pemutakhiran data pemilih (mutarlih) pada 15 Juli-4 Agustus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada pertanyaan ini terjadi ketika menjalankan tugas atau tidak, ya tentunya ini dalam konteks menjalankan tugas tahapan kemarin mutarlih," kata Abhan dalam jumpa pers daring, Senin (7/9).

Kasus di Boyolali itu juga jadi perhatian Pemprov Jawa Tengah. Bahkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut kasus itu sebagai klaster Covid-19.

"Saya mau ingetin saja di Jateng ini, di Kabupaten Boyolali, klaster tertingginya itu dari Bawaslu, jujur dari petugas Panwas begitu, yah," ungkap Ganjar dalam program Mata Najwa di Trans7 pada Rabu (23/9).

Kasus Covid-19 di kalangan penyelenggara pilkada juga terjadi di Agam, Sumatera Barat. Pada 16 September lalu, dua komisioner dan tiga staf KPU Agam positif Covid-19. Hal yang sama juga dialami dua komisioner beserta dua staf Bawaslu Agam.

Selain itu, Covid-19 juga menjangkit Ketua Bawaslu Bukittinggi Ruzi Haryadi pada Minggu (27/9).

Di daerah lainnya, Jawa Barat, Covid-19 menjangkit dua pegawai KPU Kota Depok pada Minggu (16/8).

Tak hanya di tataran daerah, Covid-19 juga menjalar ke penyelenggara pilkada di pusat. Anggota Bawaslu Ratna Dewi sempat positif Covid-19 pada Minggu (7/6).

Saat itu, Ratna sedang menghadiri Rakornas di Palu, Sulawesi Tengah. Staf ahli Ratna dan Ketua Bawaslu Sulteng Ruslan Husen juga positif Covid-19 dalam kesempatan itu.

Selain itu, Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting Manik juga terpapar virus corona. Ia menjalani isolasi mandiri sejak Kamis (10/9).

Ketua KPU RI Arief Budiman juga dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (18/9). Ia bahkan dirawat lebih dari sebulan. Arief baru kembali bertugas sebagai Ketua KPU RI pada Selasa (27/10).

Beberapa orang yang sempat mendampingi kegiatan Arief pun positif Covid-19. Ketua KPU Sulsel Faisal Amir yang sempat menemani Arief kunjungan kerja ke Makasssar, Selasa (15/9) juga positif Covid-19.

Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi juga positif Covid-19. Ia diketahui sempat menemani Arief kunjungan kerja ke Makassar dan menghadiri rangkaian pilkada di Depok, Rabu (16/9).

Sebelumnya, Pilkada Serentak 2020 tetap digelar meski pandemi Covid-19 belum berakhir. Pemerintah, DPR, dan KPU sepakat hari pemungutan suara tetap jatuh pada 9 Desember.

Pilkada ini akan menyerentakkan 270 pemilihan. Sebanyak 100.359.152 orang pemilih di 309 kabupaten/kota akan terlibat dalam pemilihan ini.

(dhf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER