Rekonstruksi ke-3: Dua Laskar FPI Sudah Terluka di Km 50

Dua orang laskar Front Pembela Islam (FPI) yang berada di mobil Chevrolet Spin abu-abu terluka usai kejar-kejaran dan terlibat kontak tembak dengan aparat kepolisian yang menaiki Mobil Avanza silver.

Hal itu terungkap dalam rekonstruksi bentrok aparat kepolisian dengan FPI berujung tewasnya 6 orang Laskar FPI, Senin (14/12) dini hari.

Dalam rekonstruksi di TKP ketiga yakni Rest Area KM 50, awalnya mobil Chevrolet Spin yang berisi 6 orang Laskar FPI masuk ke rest area, namun saat hendak keluar, terhalang sebuah mobil corolla.

Saat mobil Laskar itu berhenti, petugas dalam mobil Avanza yang mengejar langsung turun dan mengepung mobil Laskar. Petugas meminta 4 orang Laskar untuk tiarap dan turun dari mobil.

Petugas lalu melakukan penggeladahan dan mendapati senjata api, celurit, hingga ketapel dari dalam mobil Laskar. Pada saat yang bersamaan, dua orang Laskar lainnya di dalam mobil itu terluka.

Menurut Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian kedua orang Laskar itu terluka saat aksi baku tembak dengan petugas di TKP sebelumnya.

"Di dalam proses pengejaran, melihat dari pelaku yang mencoba arahkan tembakan ke petugas, daripada didahului, anggota melakukan tindakan tegas, ternyata sampai di TKP 3, begitu berhasil diblok, ditemukan bahwa dua dari pelaku dalam keadaan terluka," kata Andi.

Lebih lanjut, kedua pelaku yang terluka itu kemudian dibawa menggunakan mobil avanza petugas. Sementara 4 orang Laskar lainnya, dibawa menggunakan mobil Daihatsu Xenia milik petugas lainnya, yang tiba di rest area untuk memback-up petugas dengan Avanza.

Dari rekonstruksi itu juga terlihat bahwa mobil Chevrolet Spin milik Laskar dibawa menggunakan mobil derek. Ada total 31 adegan di TKP ketiga tersebut.

Sebelumnya, sejumlah kesaksian warga dan pihak FPI menyebutkan tak ada kontak tembak dengan polisi sebelum kematian. Yang ada hanyalah pengepungan aparat terhadap pihak laskar di rest area KM 50.

Selain itu, empat dari enam laskar yang meninggal juga disebut saat itu masih bernyawa.