RS Corona Jakarta Penuh karena Tampung Warga Bodetabek

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa salah satu faktor tingginya tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta lantaran tidak sedikit warga daerah penyangga yang dirawat di Jakarta.

"Ternyata kurang lebih 30 persen warga Bodetabek di luar Jakarta dirawat, ditangani di Jakarta," kata Riza di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/1).

Riza tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, warga-warga daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bisa mendapatkan perawatan di sejumlah RS rujukan di Jakarta.

Politikus Partai Gerindra itu menyatakan ada beberapa faktor yang membuat warga Bodetabek memilih untuk menjalani perawatan di RS Jakarta.

"Faktornya kan banyak, mungkin lebih dekat ke Jakarta, lebih cepat, dan sebagainya. Belum tentu di daerahnya full, belum tentu," ungkap Riza.

"Mungkin aksesnya lebih mudah ke Jakarta, kan di Jakarta ada 101 RS, jadi kami juga menampung dan menangani pasien Covid dari luar daerah (Jakarta)," kata dia menambahkan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya juga telah menambah tiga rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jakarta, sehingga total RS rujukan di Jakarta saat ini mencapai 101 RS.

Tiga rumah sakit tambahan itu di antaranya RS Ukrida, Jakarta Brat; RS Antam Medika, Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta, Jakarta Timur.

Diketahui, data terakhir per 3 Januari 2021, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 87 persen. Artinya, dari 7.379 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 6.385 tempat tidur ruang isolasi RS di Jakarta sudah terisi.

Kemudian, dari jumlah tempat tidur ICU sebanyak 960 unit di Jakarta, sudah terisi 762 unit. Dengan demikian, 79 persen tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat sudah terisi.