Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memberangkatkan Kapal Pengawas Perikanan Hiu 010 dan Sea Rider dari Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jakarta untuk membantu proses pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
"Tim dipimpin langsung oleh Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta, Sumono Darwinto dan didukung beberapa awak kapal yang memiliki kemampuan menyelam kami kirimkan untuk membantu proses SAR ini," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu, Minggu (10/1).
Tebe menambahkan, KKP juga turut menurunkan anggota yang memiliki keterampilan menyelam untuk melakukan evakuasi maupun penyelaman apabila dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami siap apabila diperlukan untuk membantu evakuasi," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono, menjelaskan bahwa kapal Pengawas Perikanan sudah banyak terlibat dalam misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Ia berharap, kehadiran kapal tersebut dapat membantu upaya pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.
"Selain operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, awak kapal kami juga dipersiapkan untuk membantu misi-misi kemanusiaan seperti pada saat Tsunami di Palu, serta kecelakaan pesawat," ucap Pung.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang sempat hilang kontak, Sabtu (9/1) dipastikan jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Lokasi jatuh diperkirakan di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki di wilayah Kepulauan Seribu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat tersebut mengangkut total 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru. Sebanyak 50 penumpang tersebut terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Sejauh ini, tim gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, maupun Polri pun tengah melakukan upaya pencarian dan evakuasi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dijadwalkan terbang dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB. Namun pada pukul 14.40 WIB pesawat dinyatakan hilang kontak.
Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan dan tiga awak kabin.
(ryn/evn)