Sebanyak dua korban masih terjebak dalam reruntuhan gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat yang ambruk akibat gempa Mamuju bermagnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA.
"Dua orang terjebak di bangunan kantor Gubernur Sulbar di Kelurahan Rangas kota Mamuju, bernama Muh Isra dan Abdul Rahman," kata kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulbar, Muh Hamzih dilansir dari Antara.
Ia mengatakan, dua orang yang terjebak masih terdengar suaranya saat dipanggil dan dalam kondisi sehat. Untuk itu petugas melakukan proses evakuasi secepatnya agar kedua korban dapat diselamatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hamzih, gempa yang begitu keras membuat bangunan kantor Gubernur Sulbar yang berlantai empat itu ambruk.
"Mari hadapi cobaan ini dengan tabah dan sabar, mari berdoa, semoga bencana ini cepat berlalu," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene telah menyatakan korban meninggal sementara ini ada delapan orang dan ratusan korban luka. Selain itu ribuan warga mengungsi.
Gempa di Mamuju selain merobohkan Kantor Gubernur Sulbar, juga merobohkan gedung fasilitas pemerintah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel, dan rumah penduduk.
Jalur Trans Sulawesi dari Majene menuju Kota Mamuju juga putus akibat jembatan dan jalan rusak, begitu juga dengan jaringan listrik padam, sehingga masyarakat sulit berkomunikasi.
Sejumlah warga di Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah.
Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan.
(antara/psp)