Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar menyebut wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) diguncang gempa bumi sebanyak 31 kali selama 14 - 15 Januari 2021. Yang terkuat terjadi kemarin dengan magnitudo 6,2.
Dilansir dari Antara, Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto mengatakan gempa awalan atau foreshock terjadi sebanyak delapan kali.
"Gempa utama (mainshock) dengan magnitudo 6,2 SR dan gempa susulan (aftershock) mencapai 22 kali," kata Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto dalam keterangan tertulisnya di Makassar, Sabtu (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa bumi yang dirasakan mengguncang Kabupaten Majene, Sulbar pada Kamis, 14 Januari pukul 13.35 Wita, dengan kekuatan magnitudo 5,9.
Lihat juga:Update Korban Gempa Sulbar: 43 Tewas |
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Kejadian gempa yang 10 km agak dangkal dari permukaan laut itu mengakibatkan masyarakat di Kota Parepare, Pinrang bahkan Kota Makassar ikut merasakan getarannya.
Selanjutnya terjadi gempa tektonik yang lebih dahsyat pada pukul 2.28 Wita, 15 Januari 2021 dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Majene, Mamuju dan Polewali Mandar. Masyarakat merasakan getaran hebat selama 5-7 detik.
Lihat juga:Gempa Magnitudo 5,0 Kembali Guncang Majene |
Akibat gempa tersebut, korban tewas hingga saat ini 43 orang dan ratusan lainnya terluka. Gempa ini juga mengakibatkan longsor di sejumlah wilayah sehingga tidak sedikit akses jalan tertutup.
Terkait potensi gempa susulan, Siswanto menyebutkan gempa itu bisa saja terjadi karena energi gelombang yang dilepaskan kemungkinan masih akan muncul.
"Bisa saja, karena energi gelombang primer yang dilepaskan kemungkinan masih ada," ujarnya.
(antara/sur)