BMKG: Dua Hari Sulbar diguncang Gempa 31 kali, Terkuat M 6,2

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Jan 2021 14:41 WIB
Pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar, BMKG meyebut selama 14-15 Januari Sulawesi Barat diguncang gempa 31 kali, yang terkuat sebesar magnitudo 6,2.
Dalam dua hari lalu gempa di Sulbar tercatat terjadi sebanyak 31 kali. (ANTARA FOTO/AKBAR TADO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar menyebut wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) diguncang gempa bumi sebanyak 31 kali selama 14 - 15 Januari 2021. Yang terkuat terjadi kemarin dengan magnitudo 6,2.

Dilansir dari Antara, Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto  mengatakan gempa awalan atau foreshock terjadi sebanyak delapan kali.

"Gempa utama (mainshock) dengan magnitudo 6,2 SR dan gempa susulan (aftershock) mencapai 22 kali," kata Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto dalam keterangan tertulisnya di Makassar, Sabtu (16/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa bumi yang dirasakan mengguncang Kabupaten Majene, Sulbar pada Kamis, 14 Januari pukul 13.35 Wita, dengan kekuatan magnitudo 5,9.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Kejadian gempa yang 10 km agak dangkal dari permukaan laut itu mengakibatkan masyarakat di Kota Parepare, Pinrang bahkan Kota Makassar ikut merasakan getarannya.

Selanjutnya terjadi gempa tektonik yang lebih dahsyat pada pukul 2.28 Wita, 15 Januari 2021 dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Majene, Mamuju dan Polewali Mandar. Masyarakat merasakan getaran hebat selama 5-7 detik.

Akibat gempa tersebut, korban tewas hingga saat ini 43 orang dan ratusan lainnya terluka.  Gempa ini juga mengakibatkan longsor di sejumlah wilayah sehingga tidak sedikit akses jalan tertutup.

Terkait potensi gempa susulan, Siswanto menyebutkan gempa itu bisa saja terjadi karena energi gelombang yang dilepaskan kemungkinan masih akan muncul.

"Bisa saja, karena energi gelombang primer yang dilepaskan kemungkinan masih ada," ujarnya.

(antara/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER