Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengkritik pernyataan pihak kepolisian yang menyebut kerumunan di pesta Raffi Ahmad tak melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Menurut Pandu, pernyataan polisi dalam kasus Raffi mestinya bisa lebih bijak. Menurut dia, kasus Raffi bukan hanya soal pelanggaran protokol kesehatan, namun terkait tuntutan Raffi untuk memberi teladan sebagai orang yang disuntik vaksin perdana bareng Presiden Joko Widodo.
"Masyarakat tahu apa yang terjadi. Tapi kan bukan melanggar tidak melanggar. Masalahnya kan Raffi Ahmad itu diminta untuk memberikan teladan kepada semua masyarakat," ujar Pandu lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandu mengkritik pernyataan kepolisian yang seolah-olah mewajarkan kerumunan Raffi. Terlebih menurut dia, suami Nagita Slavina itu juga telah menyampaikan permintaan maaf dalam peristiwa tersebut.
Menurut Pandu, kritik yang dilayangkan publik terhadap Raffi, toh bukan hanya soal pelanggaran protokol kesehatan. Sebagian kritik tersebut juga terkait etika Raffi sebagai orang yang mendapat keistimewaan disuntik vaksin perdana.
"Kesimpulan polisi itu harusnya lebih bijak lagi. Misalnya memang terjadi kekhilafan. Bukan berarti tidak ada. Kenapa jadi kekhilafan? Karena kemudian Raffi Ahmad minta maaf kan secara terbuka," katanya.
"Semua masyarakat kecewa karena Raffi Ahmad tidak memberikan teladan yang seharusnya dilakukan atau dipercayakan kepada Raffi Ahmad," imbuhnya.
![]() |
Kritik serupa juga dilayangkanepidemiolog dari UniversitasAirlanggaWindhuPurnomo. Sebagai figur publik, menurutWindhu,Raffi tak pantas berada dalam foto bersama rekan-rekannya tanpa menggunakan masker.
Windhu menilai penyelenggara pesta adalah pihak yang bertanggung jawab karena telah mengundang lebih dari 10 orang di tengah lonjakan pandemi di Indonesia. Apalagi, menurut dia, mereka yang diundang bukan keluarga dekat.
"Yang paling bertanggung jawab adalah si penyelenggara atau pengundang di pesta itu, yang seharusnya di masa pandemi tidak ada pesta-pesta semacam itu," katanya.
Foto Raffi bersama sejumlah rekan selebritas usai disuntik vaksin bersama Jokowi menuai cibiran terutama di media sosial. Kehadiran Raffi dalam pesta itu terungkap dalam Instagram Story yang diunggah Anya Geraldine.
Polisi yang telah menyelidiki kasus tersebut, menyatakan tak ada pelanggaran protokol kesehatan dalam pesta yang dihadiri Raffi. Pesta itu hanya dihadiri 18 orang di rumah ayah Sean Gelael di bilangan Prapanca, Jakarta Selatan.
"Unsur pasal 93 tidak ada, karena memang hanya 18 orang di situ. Masuk dengan protokol kesehatan ada, kami sudah periksa semua," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Depok, Senin (18/1).
(thr/pmg)