Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud menyebut sebanyak lima unit rumah dan satu gereja rusak akibat gempa magnitudo 7 yang mengguncang Talaud pada Kamis (21/1) malam.
BPBD merinci, sebanyak dua unit rumah mengalami rusak ringan dan tiga unit rumah terdampak. Tingkat kerusakan pada ketiga rumah itu masih dalam proses pendataan.
Sementara dua unit rumah yang rusak berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. Lalu, satu unit rumah berada di Desa Ganalo, Kecamatan tampan Amma, satu rumah di Desa Mala Kecamatan Melonguane dan satu unit rumah di Desa Bantik, Kecamatan Beo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian bangunan gereja yang terdampak berada di Desa Ganalo, Tampan Amma. Selain itu, terdapat satu RSUD di Desa Mala, Melonguane yang mengalami kerusakan dengan kondisi minor.
Berdasarkan data BPBD per 22 Januari 2021 pukul 08.00 WIB, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut. Pascagempa, tim BPBD Kabupaten Talaud bersama dengan instansi terkait terus melakukan pendataan dan evakuasi keluarga terdampak.
Menilik hasil analisis InaRisk, sebanyak 18 kecamatan di Kabupaten Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa bumi di 18 kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud dengan luas bahaya 75.479 hektar. Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada 1914, 1957, 1969, dan 2009.
Mengantisipasi risiko itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.
(isa/ain)