KPK Perpanjang Masa Penahanan Edhy Prabowo 30 Hari

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendapatkan perpanjangan masa penahanan selama 30 hari di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan perpanjangan masa penahanan dari 24 Januari hingga 24 Februari ini dilakukan terkait pelengkapan berkas perkara di tingkat penyidikan.

"Masing-masing selama 30 hari berdasarkan Penetapan pertama Ketua PN Jakarta Pusat," tulis Ali dalam keterangan resminya Jumat (22/1).

Perpanjangan masa penahanan juga diberlakukan terhadap tersangka lain, yakni SAF, SWD, dan AF.

Edhy Prabowo diketahui kembali diperiksa KPK untuk menjadi saksi dugaan tindak pidana kasus dugaan penyelenggara negara terkait perizinan tambak, usaha, dan pengelolaan perikanan, hari ini.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Edhy hadir ke gedung lembaga anti rasuah ini pada pukul 14.22 WIB. Politikus partai Gerindra ini diperiksa sebagai saksi tersangka AM dkk yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ali mengungkapkan, dalam pemeriksaan ini penyidik mendalami pengetahuan Edhy terkait pengelolaan sejumlah uang yang dipegang oleh tersangka AM.

"Yang sumber uangnya tersebut diduga dari para eksportir benur," tulis Ali.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka atas kasus dugaan suap terkait penetapan izin ekspor benih lobster. Selain Edhy, lembaga anti rasuah juga telah menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka.

Mereka antara lain stafsus Menteri KKP Safri dan Andreau Pribadi Misata; Pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK), Siswadi; staf istri Edhy, Ainul Faqih; dan Amiril Mukminin.

Mereka diduga telah menerima suap dari Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito. Sementara, Suharjito sendiri hari ini juga tampak keluar meninggalkan gedung KPK.