NasDem Respons soal AHY Kudeta Demokrat: Itu Halusinasi

CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2021 17:05 WIB
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali meyakini Jokowi tak punya kepentingan mengambil alih Demokrat karena sudah punya dukungan mayoritas di parlemen.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (CNN Indonesia/ Aulia Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menilai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang berhalusinasi saat menyebut ada pejabat lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo yang sedang berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

"Halusinasi menurut saya," kata Ali saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (1/2).

Dia meyakini tidak ada argumentasi yang bisa membenarkan pernyataan AHY secara logika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Jokowi tidak memiliki kepentingan untuk mengakuisisi partai politik tertentu untuk kemudian masuk ke dalam koalisi pendukung pemerintah. Ali berkata, Jokowi telah mendapatkan dukungan mayoritas dari partai politik di Parlemen Senayan.

"Kepentingan Jokowi untuk memperkuat barisannya di parlemen itu untuk mengamankan kebijakannya sudah 80 persen, sehingga secara politik tidak punya kepentingan lagi untuk mengakuisisi partai lain untuk masuk di pemerintahan," kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI itu.

Berangkat dari itu, Ali menyarankan AHY untuk melakukan konsolidasi internal dan tidak berhalusinasi. .

"Tidak perlu membuat gimmick atau framing seakan dizalimi, karena itu enggak ada dasarnya," ucapnya.

"Mungkin cari perhatian juga atau mungkin Demokrat mau masuk ke koalisi, terbuka saja daripada buat framing seperti itu," imbuh Ali.

Terpisah, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno meminta AHY untuk berpikir lebih jernih dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di internal Demokrat.

"Menurut saya itu skema fatamorgana. Saya berharap Pak AHY tetap jernih meniti buih," kata Hendrawan saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Hendrawan menuturkan, AHY tidak boleh begitu saja mempercayai isu yang berembus. 

"Saya setuju, isu iseng tersebut hanya untuk mengganggu konsentrasinya sebagai Ketum," ujar Hendrawan.

"Kami juga meyakini, keluarga Cikeas sudah tuntas menguasai hulu-hilir Partai Demokrat. Bahkan Ketum yang menang di Kongres Bandung saja (Anas Urbaningrum) terjungkal," tambahnya.

Sebelumnya, AHY menduga ada gerakan politik yang dilakukan pejabat lingkaran kekuasaan Jokowi yang berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

AHY mengaku telah mendapatkan informasi dari banyak pihak tentang gerakan itu.

"Yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Joko Widodo," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (1/2).

Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengklaim manuver politik ini sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting pemerintahan Jokowi.

(mts/dmr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER