Moeldoko Diduga Ingin Ambil Alih Partai Demokrat Demi 2024

CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2021 20:55 WIB
Partai Demokrat menyebut KSP Moeldoko berniat mengambil alih partai berlambang Mercy itu untuk kepentingan pencapresan di 2024.
Kepala KSP Moeldoko disebut hendak mengambil alih Partai Demokrat demi 2024. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menuding upaya pengambilalihan partainya oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dilakukan untuk kepentingan 2024.

"Mereka [pengurus Demokrat] dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/2).

Herzaky mengatakan pernyataan tersebut berdasarkan pengakuan dari para pengurus pimpinan pusat dan daerah Partai Demokrat yang sempat bertemu dengan Moeldoko. Pertemuan itu, kata dia, turut membahas kudeta bagi pimpinan Demokrat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan tindakan Moeldoko itu dinilai sebagai penyalahgunaan kekuasaan dengan cara mencatut nama Presiden Joko Widodo.

"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," kata Moeldoko.

Lebih lanjut, Herzaky mengatakan pihaknya masih menunggu respons dari Presiden Joko Widodo soal surat yang sudah dikirimkan oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait polemik itu. Ia bahkan sudah mendapat info jika Presiden Jokowi sudah membaca surat tersebut.

Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Andi Arief sempat menyebut Moeldoko adalah pejabat dari pihak pemerintah yang ingin mengkudeta tampuk kepemimpinan Demokrat.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," kata Andi Arief di akun Twitternya.

Moeldoko sendiri mengakui sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat tapi bukan untuk merencanakan pengambilalihan partai.

"Beberapa kali memang banyak tamu berdatangan dan saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI tapi saya tak punya batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini terbuka 24 jam," kata dia.

(rzr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER