Wagub DKI: Banyak Pertimbangan Lockdown Akhir Pekan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan usulan lockdown akhir pekan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi Pemprov DKI. Sebab, menurut Riza, jika lockdown dilakukan selama dua pekan atau satu bulan belum memungkinkan.

Usulan lockdown akhir pekan pertama kali dicetuskan oleh Ketua Fraksi PAN di DPR, Saleh Daulay, mengingat lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia masih belum terbendung.

"Ya, kita tunggu saja nanti kebijakan yang akan diambil. Apakah dimungkinkan ada lockdown akhir pekan seperti yang disarankan Bung Daulay," jelas Riza.

Menurut Politikus Partai Gerindra itu, lockdown akhir pekan juga tidak bisa diterapkan serampangan. Perlu pertimbangan yang lebih matang untuk mengambil keputusan tersebut.

"Itu kan banyak yang harus dipertimbangkan. Sementara kita Senin-Jumat bekerja, Sabtu-Minggu digunakan untuk hari libur bagi keluarga," tuturnya.

Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim dalam kesempatan terpisah mendukung usulan lockdown akhir pekan untuk diterapkan di Ibu Kota. Menurut Lukman, lockdown akhir pekan bisa menjadi alternatif upaya pengendalian penyebaran virus corona.

Lukman mengatakan perlu ada terobosan baru untuk meredam kasus positif Covid-19 di ibu kota yang terus melonjak. Terlebih, ia menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif meredam lonjakan kasus positif Covid.

"Mohon diperhatikan, per kemarin ada 3.567 kasus positif baru di DKI. Jadi totalnya sudah lebih 280 ribu kasus. Enggak akan selesai kalau begini-begini saja. Harus ada terobosan aturan," kata Lukman dalam keterangan tertulisnya,, Kamis (4/2).

Menurut Lukman, usulan lockdown akhir pekan layak dipertimbangkan, namun penerapannya harus diiringi dengan aturan penegakan hukum yang lebih jelas.

"Pokoknya harus tegas, selama Sabtu-Minggu, warga tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak," ujar Lukman.

"Ini penting, karena weekend memang periode yang paling tinggi mobilitas warganya," katanya menambahkan.

Menurutnya, kebijakan lockdown akhir pekan juga harus dibarengi dengan penerapan PPKM atau PSBB di Jakarta, sehingga keduanya bisa saling melengkapi.

"PSBB harus tetap ada. Jadi di hari kerja masyarakat dibatasi dengan PSBB, Sabtu-Minggu tambah diperketat lagi dengan lockdown akhir pekan," ujarnya.