Pemuda di Cengkareng Todong Satpam Pakai Airsoft Gun

Seorang pria berinisial F menodongkan senjata jenis airsoft gun kepada petugas keamanan bernama Billy di Perumahan Grand Mansion, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (4/2), diduga karena pengaruh narkoba.

Saat kejadian, satpam tersebut sedang berdinas jaga di pintu masuk Grand Mansion. Pelaku tiba-tiba datang sambil memegang airsoft gun.

"Dan langsung menodongkan senjata airsoft gun tersebut ke arah badan korban, karena korban takut, ia lari langsung masuk ke gerbang perumahan," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Arnold dalam keterangannya, Jumat (5/2).

Setelahnya, petugas sekuriti itu memberitahukan peristiwa itu ke saksi Aep. Nama terakhir melaporkannya kepada seorang anggota polisi. Tak lama berselang, Alex Agustino yang merupakan anggota dari Polsek Cengkareng tiba di lokasi kejadian.

Namun, anggota polisi itu juga sempat menjadi korban penodongan airsoft gun oleh pelaku.

"Juga ditodong oleh pelaku, namun pelaku berhasil diringkus oleh Alex dengan dibantu saksi korban dan saksi Aep," ucap Ronald.

Disampaikan Ronald, pelaku langsung diamankan ke pos sekuriti Perumahan Grand Masion. Selanjutnya, pelaku dibawa ke Polsek Cengkareng untuk diperiksa lebih lanjut.

Menurutnya, pelaku saat itu interogasi masih dapat berbicara lancar dan jelas. Setelah tes urine, kata Ronald, F positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.

Ia pun menduga kuat F menggunakan senapan itu di bawah pengaruh narkoba. Pihaknya kini masih mendalami latar belakang kejadian tersebut.

"Motifnya masih kami dalami," tutup dia.

F terancam dijerat dengan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Darurat Mo.12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api tanpa izin dengan ancaman 12 tahun penjara.

Diketahui, airsoft gun sebenarnya termasuk senjata mainan dengan skala 1:1 dengan senjata asli. Amunisinya menggunakan peluru plastik yang terlontar dari tekanan angin.

Lantaran kemiripannya dengan senjata asli, senjata yang biasanya dipakai untuk olahraga klub menembak ini kerap disalahgunakan. 

Komnas HAM menyimpulkan peristiwa penembakan laskar FPI pada 7 Desember 2020 sebagai pelanggaran HAM. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)

Peristiwa penodongan ini sendiri sempat terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @jktinformasi.

Dalam video itu, terlihat pelaku menenteng airsoft gun dan menodongkannya ke pengguna jalan hingga ke sekuriti. Setelahnya, pelaku sempat kabur ke tengah jalan dan akhirnya berhasil ditangkap.

"Kamis 4 Feb 2021 Seseorang menodongkan pistol kepada pengguna jalan di green mansion daan mogot sore hari tadi. Selalu berhati-hati dan waspada ya," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.