Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan akan tetap menambah relawan tenaga kesehatan (nakes) meski rencana pemangkasan insentif nakes dibatalkan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan program padat karya tersebut akan tetap berlanjut. Adapun pendanaan masih akan dikaji lebih dulu.
"Perihal penambahan relawan nakes akan tetap berlanjut, terkait anggaran akan didiskusikan lebih lanjut," kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia juga mengatakan akan membahas terkait permintaan Pemprov DKI Jakarta yang mengajukan penambahan 2.767 tenaga kesehatan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
"Penambahan nakes di DKI Jakarta ini juga masih dalam pembahasan," ujarnya.
Pada rencana awal, pemangkasan insentif nakes bakal dilakukan pada 2021 ini. Hal ini dikarenakan Kemenkes berencana menambah SDM tenaga kesehatan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di daerah.
Sebelumnya Kemenkes mengajukan kenaikan anggaran di sektor kesehatan senilai Rp 132 triliun. Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes ini mengatakan, dana tersebut sekaligus digunakan untuk membayarkan insentif nakes yang tidak jadi dipangkas di 2021.
Rencananya dana tersebut akan digunakan dengan rincian Rp 59,6 triliun untuk pengobatan perawatan dan insentif nakes; Rp 59 triliun untuk vaksinasi dan pelaksanaan serta distribusinya; Rp 13 triliun untuk penguatan tes, telusur, tindak lanjut (3T); dan Rp 0,7 triliun untuk biaya penelitian. Namun anggaran tersebut belum final disetujui oleh Kementerian Keuangan.
(mln/ain)