Polisi Periksa Saksi Kasus Harimau Lepas di Singkawang

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Feb 2021 22:08 WIB
Polres Singkawang mengungkap mulai fokus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi kasus lepasnya dua harimau di kebun binatang Sinka Zoo.
Polres Singkawang mengungkap mulai fokus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi kasus lepasnya dua harimau di kebun binatang Sinka Zoo.(AFP/WAHYUDI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Polisi Resor (Kapolres) Singkawang AKBP Prasetio Adi Wibowo mengungkap mulai fokus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi kasus lepasnya dua harimau di kebun binatang Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat.

Prasetyo mengatakan pemeriksaan dilakukan setelah tim gabungan berhasil membawa satu harimau bernama Tora dalam keadaan hidup kembali ke kandangnya.

"Setelah ini berhasil kami kembalikan ke dalam kandang kami mulai fokus untuk memeriksa saksi-saksi," kata Prasetio saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Sabtu (6/2) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prasetio, dua harimau yang bernama Eka dan Tora tersebut kabur ketika mereka dilepas ke taman bermain oleh keeper dua binatang itu. Merujuk pada rilis resmi Polres Singkawang, tindakan tersebut sebenarnya merupakan kegiatan rutin.

Karena dinding pembatas roboh, kata Prasetio, dua satwa langka itu lepas. Kandang dua harimau itu, dalam keadaan aman. "Bukan pintu kandangnya rusak atau dirusak, tapi kebetulan dinding pagar pembatasnya itu roboh," ungkapnya.

Mengenai dinding pembatas yang rusak itu, Prasetio belum bisa menjelaskan lebih banyak. Ia hanya mengatakan bahwa pada beberapa hari sebelumnya hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Singkawang.

"Kebetulan pada saat itu curah hujan cukup deras dan intensitasnya cukup tinggi," terang Prasetio.

Sebelumnya, dua harimau di kebun binatang Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat lepas dari kebun binatang. Tim gabungan yang terdiri dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, TNI - Polri, dan sejumlah mitra kemudian melakukan pencarian dua kucing besar itu di sekitar kompleks kebun binatang.

Medan yang berupa hutan membuat tim gabungan kesulitan melacak Eka dan Tora. Selain itu, luas wilayah Sinka Zoo yang mencapai sekitar 20 hektar juga menyulitkan pencarian. Untuk memperluas jangkauan pencarian tim gabungan menggunakan drone.

"Kami kesulitan sekali untuk bisa menemukan mereka," ungkap Prasetio.

Dalam pencarian tersebut, seekor harimau betina bernama Eka terpaksa ditembak mati petugas. Kepala BKSDA Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan tindakan tersebut dilakukan setelah petugas melakukan beberapa usaha penangkapan.

Menurut Sadtata, petugas telah mencoba memancing Eka masuk ke kandang. Namun, usaha tersebut gagal. Ketika titik keberadaan Eka diketahui, petugas mencoba menembakkan peluru bius namun mental.

"Kita tembak dengan bius tidak mempan, karena dia lari ya ditembak. Takutnya lari ke permukiman," kata Adi ketika dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Sabtu (6/2) siang.

Sadtata mengatakan, pihaknya khawatir binatang tersebut membahayakan keselamatan warga. Sebab, kucing besar itu telah memakan korban jiwa dan naluri liarnya muncul kembali. "Khawatirnya karena dia sudah belajar berburu ya takutnya kalo kita biarkan akan terus berkelanjutan," paparnya.

Sementara itu, Prasetio mengatakan, dalam penanganan Eka, petugas telah melibatkan penjaga harimau yang telah memberi makan binatang tersebut sejak kecil. Ketika keberadaan Eka ditemukan, Agus, nama penjaga harimau tersebut, mencoba melakukan komunikasi dengan Eka.

Namun, Eka tidak lagi kondusif. Hal ini, terlihat dari pergerakan ekornya. Agus kemudian menjauh dari kucing tersebut. Petugas lantas menembakkan peluru bius namun mental dan bius tidak bisa masuk ke tubuh Eka. Karena bergerak maju ke arah petugas, petugas terpaksa menembakkan peluru tajam.

"Kami coba lumpuhkan dengan obat bius namun tidak bisa masuk ke badannya, setelah berapa kali dia malah bergerak maju ke arah petugas, sehingga dengan sangat terpaksa kami menggunakan peluru tajam," jelas Prasetio.

Sementara itu, petugas berhasil membawa harimau bernama Tora dalam keadaan hidup. Tingkat agresivitas yang berbeda dari harimau bernama Eka membuat petugas berhasil membiusnya.

Saat ini, harimau bernama Tora telah dikembalikan ke dalam kandangnya dan tengah berada dalam pengawasan tim medis Sinka Zoo.

"Tadi sudah mulai menggerak-gerakkan telinganya. Saat ini sedang dipantau oleh tim medis dari Sinka Zoo," kata Prasetio.

(iam/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER