Jhoni Allen Diadili, Demokat Buka Peluang Seret Nama Lain

Partai Demokrat belum memutuskan nasib kadernya, Jhoni Allen Marbun, yang terseret dalam pusaran upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron alias Hero mengatakan Dewan Kehormatan Partai dan Mahkamah Partai Demokrat masih belum membuat keputusan terkait Jhoni.

"Belum ada keputusan sampai saat ini, belum keputusan, dan sekali lagi kita tunggu Dewan Kehormatan Partai dan Mahkamah Partai memutuskan itu," kata dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (10/2).

Ia pun berjanji akan menyampaikan informasi lebih lanjut ke publik bila Dewan Kehormatan Partai dan Mahkamah Kehormatan Partai Demokrat telah membuat keputusan terkait tindakan Jhoni itu.

Hero sendiri menolak membeberkan nama kader internal Demokrat selain Jhoni yang diduga terlibat dalam pusaran upaya kudeta terhadap AHY.

Menurutnya, proses investigasi terkait upaya kudeta terhadap AHY masih terus dilakukan oleh pihaknya hingga saat ini.

"Kami tidak menyebutkan nama dulu karena ini bisa berkembang dan tentu masih ada nama lain yang nanti akan menjadi keputusan Dewan Kehormatan Partai dan Mahkamah Partai," ucap Hero.

Untuk diketahui, Jhoni, yang merupakan Anggota DPR dari F-Demokrat, itu mulai diadili oleh Dewan Kehormatan Partai dan Mahkamah Partai Demokrat terkait dugaan keterlibatan dalam upaya kudeta terhadap AHY.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pihaknya menggunakan mekanisme internal berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat dalam menelusuri dugaan keterlibatan kader internalnya ini.

"Untuk kader yang terlibat, saat ini sedang dalam proses pendalaman di Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai," kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu (10/2).

Sebelumnya, sejumlah kader Demokrat di level DPD pun sebelumnya telah mengungkap peran Jhoni dalam yang aktif melobi untuk melancarkan upaya kudeta AHY lewat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB).