Imlek Masa Pandemi dan Lirih Pengemis di Vihara Glodok
Sejak pagi para pengemis sudah berkumpul di sepanjang jalan dekat Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, Jumat (12/2). Mereka datang menunggu angpao yang biasanya diberikan setiap tahun saat perayaan Imlek.
Supriatin adalah salah satu pengemis, mengaku tunawisma yang datang pada perayaan Imlek tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia sudah datang sejak pukul 08.00 WIB di vihara yang berada di Glodok tersebut.
"Saya mah dari pagi di sini, dari jam delapan," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Lihat juga:3 Shio yang Rugi Bandar di Tahun 2021 |
Namun sesampainya di depan vihara ia harus menerima kekecewaan. Tak seperti sebelum-sebelumnya, kini petugas keamanan tidak memperbolehkan 'para pemburu angpao' seperti dirinya masuk ke dalam. Padahal, pembagian angpao biasanya diberikan di dalam vihara.
Setelah diusir dari pintu masuk, ia cepat-cepat mencari pintu masuk yang lain.
"Mau masuk enggak boleh, diusir. Mau masuk lewat pintu ini juga enggak boleh," ucapnya lirih.
Akhirnya ia dan tunawisma yang lain memutuskan untuk duduk di sekitar vihara. Tapi, tak lama karena ia kembali diusir dengan dalih penegakan protokol kesehatan pencegahan Covid yang melarang kerumunan.
"Diusir-usirin katanya enggak boleh berkerumun. Jadinya pada mencar," ujar dia.
Dia dan tunawisma yang lain menyebar dan diam-diam masih ada di sekitar vihara untuk menunggu angpao. Sebab, kata dia, jika mereka bersama-sama khawatir akan diangkut ke dinas sosial.
"Tadinya ke dalam sekarang banyak polisi takut dinaikin ke mobil dibawa," ujarnya.
Supriatin mengaku 'angpao' yang didapatkannya dari imlek tahun ini bakal dipakai untuk konsumsi sehari-hari seperti beli beras dan kebutuhan pokok lainnya. Saat ditemui di sekitar vihara itu, dia mengaku belum mendapatkan angpao. Padahal, sambungnya, pada imlek-imlek sebelumnya setidaknya dia bisa mengantongi Rp80.000.
Nasib serupa juga menimpa Rini Oktaviani. Dia yang mengaku sehari-hari mengamen itu berharap dapat angpao dari perayaan imlek di Vihara Dharma Bakti.
"Saya itu dari jam lima pagi datang ke sini, jauh-jauh loh. Anak saya yang bayi saya tinggal sama neneknya," ujarnya.
Rini mengaku sudah lima kali Imlek datang ke Vihara Dharma Bakti untuk berharap mendapatkan rezeki via angpao.
"Dari tahun berapa ya lupa, tahun 2015. Saya mah ikut-ikutan aja awalnya," jelasnya.
Namun, kata dia, tahun ini kondisinya berbeda. Dari pukul 05.00 WIB sampai 12.30 ia baru mengantongi uang Rp5.000.
Ia merasa kebingungan sebab dengan uang yang ia dapat tidak dapat membeli susu untuk anaknya.
"Saya bingung nih buat susu belum dapat. Saya demi ke sini doang jauh-jauh eh malah enggak dapet apa-apa," ungkapnya.