Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah memerintahkan agar mempercepat produksi vaksin virus corona (Covid-19) buatan dalam negeri, vaksin Merah Putih.
"Saya juga telah perintahkan untuk mempercepat produksi vaksin kita sendiri, vaksin Merah Putih, tetapi ini juga memerlukan waktu, mungkin akhir tahun Insyaallah bisa diproduksi," kata Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/2).
Saat ini, vaksin Merah Putih masih dalam tahap pertama yakni riset dan pengembangan yang akan menghasilkan bibit vaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam institusi turut terlibat dalam pengembangan vaksin Merah Putih dengan platform berbeda-beda. Mereka yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.
Pemerintah menargetkan agar vaksin Merah Putih memasuki masa uji klinis pada Juni 2021. Vaksin Merah Putih harus melewati tiga tahapan sebelum akhirnya bisa diedarkan ke masyarakat.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya keras untuk memperoleh vaksin lain dari berbagai negara. Saat ini, Indonesia baru mendatangkan vaksin produksi China, Sinovac.
Menurut Jokowi untuk mendatangkan vaksin dari luar negeri tidak mudah, karena harus bersaing dengan negara-negara lain yang juga sedang berjuang keluar dari situasi pandemi Covid-19.
"Tapi kita berusaha dari beberapa negara, dan itu juga menjadi rebutan 215 negara, yang kita harus sadar tidak mudah mendapatkan yang namanya vaksin sekarang ini," ujar dia.
Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan jika Indonesia membutuhkan vaksinasi Covid-19 untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity guna menyudahi pandemi. Oleh sebab itu, pemerintah menargetkan sekitar 70 persen penduduk harus mendapatkan suntikan vaksinasi.
"Angkanya kurang lebih 182 juta orang yang divaksin, artinya karena harus disuntik dua kali, kita harus menyuntik 364 juta suntikan. Bukan angka yang kecil," jelas Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi turut meminta jajaran TNI dan Polri untuk berpartisipasi membantu program vaksinasi, mulai dari proses distribusi hingga pelaksanaan program tersebut.