Pemerintah Jamin Hak Masyarakat Dapat Vaksin Covid-19
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa pemerintah Indonesia menjamin hak masyarakat untuk mendapat vaksin.
Tahap awal vaksinasi sendiri diberikan untuk tenaga kesehatan sebanyak 1,3 juta jiwa mulai Januari sampai April 2021, dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas publik dan 21,5 juta lansia. Sampai Selasa (16/2), Siti Nadia menyebut sudah ada sekitar 1,1 juta nakes yang menerima vaksin, sehingga vaksinasi untuk petugas publik dan lansia bisa dipercepat.
Namun, vaksin tidak akan diberikan serentak. Untuk tahap kedua yang akan dimulai Rabu (17/2), ada 9 juta dosis vaksin yang siap didistribusikan sebanyak 70 persen di Pulau Jawa dan Bali, serta 30 persen di luar Jawa dan Bali.
Siti Nadia menegaskan, masyarakat umum tak perlu khawatir tidak mendapat vaksin Covid-19. Ia meminta masyarakat untuk bersabar, karena pembuatan vaksin itu sendiri bertahap, bukan satu jumlah besar dalam satu waktu sekaligus.
"Pada waktunya mereka akan mendapatkan vaksinasi, sementara kalau tidak termasuk kelompok di tahap kedua ini (lansia dan pekerja publik), maka masyarakat diharapkan bersabar karena setelah bulan Mei, kita akan mulai vaksinasi kepada masyarakat umum lainnya," katanya dalam acara Dialog Produktif Semangat Selasa yang disiarkan dari kantor KPC PEN, Jakarta pada Selasa (16/2).
Saat ini, pemerintah tengah berfokus memberi vaksin untuk kelompok orang berusia 60 tahun ke atas dan pekerja publik, sembari melanjutkan vaksinasi untuk kelompok pertama, yakni tenaga kesehatan (nakes). Salah satu penerima vaksin tahap kedua adalah para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Menurut Siti Nadia, vaksinasi berdasarkan klaster di Pasar Tanah Abang menjadi salah satu cara pemerintah memastikan pemberian vaksin secara merata. Pedagang di pasar dinilai sebagai pelayan publik, serta berperan penting dalam perputaran roda ekonomi.
"Kita memang akan berkonsentrasi sampai dengan minggu pertama Maret ini adalah untuk di Jawa-Bali 70 persen, 30 persen di luar Jawa-Bali. Tapi setelah minggu kedua atau ketiga Maret itu kita kan sudah memiliki stok vaksin lagi. Vaksin ini kemudian akan segera kita distribusikan ke luar Jawa dan Bali," katanya.
Lebih lanjut Siti Nadia kembali mengingatkan masyarakat yang sudah divaksin untuk tidak abai terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-9, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Ia menjelaskan, warga yang telah menerima vaksin tetap memiliki kemungkinan terpapar Covid-19 meski secara persentase lebih kecil.
Sementara untuk masyarakat yang tidak termasuk dalam kelompok nakes, lansia, ataupun pelayan publik, Siti Nadia menekankan bahwa pemerintah akan melakukan upaya terbaik dalam waktu secepat-cepatnya. Sembari menunggu, warga diminta untuk berdisiplin menerapkan perilaku 3M dan 3T (testing, tracing, dan treatment) sebagai jurus jitu mengatasi pandemi.
"Masyarakat tidak perlu khawatir bahwa pemerintah sudah menjamin hak masyarakat mendapatkan vaksin. Vaksin itu akan tersedia, tapi memang kita harus bersabar, karena memang pemenuhan vaksin ini tidak bisa didatangkan dalam satu waktu atau dalam jumlah yang sangat besar, sehingga penyuntikannya memang harus dilakukan secara bertahap. Jadi mohon kesabaran masyarakat, dan kita pemerintah akan mengupayakan sebaik mungkin dan secepat mungkin," kata Siti Nadia.
(rea)