Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersyukur banjir di sebagian wilayah Ibu Kota cepat surut. Dia mengklaim banjir di sejumlah daerah di DKI Jakarta membutuhkan waktu sekitar enam jam hingga luapan air benar-benar turun.
Menurut Riza, kondisi tersebut salah satunya tak lepas dari upaya Pemprov DKI Jakarta mengendalikan banjir. Dia lantas membandingkan banjir di wilayah lain yang berlarut-larut bahkan hingga beberapa hari.
"Tidak sampai enam jam, turun. Tidak sampai satu hari, turun. Alhamdulillah tidak berhari-hari. Kita melihat di beberapa daerah di Jawa, apalagi di luar Jawa juga masih ada banjir yang sampai berminggu-minggu," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza tak menyebut secara rinci daerah mana yang sempat tergenang banjir hingga berminggu-minggu. Namun begitu, dalam catatan CNNIndonesia.com, beberapa wilayah Indonesia yang sempat terendam banjir hingga berhari-hari pada awal 2021 yakni sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, hingga di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Banjir yang menerjang sejumlah wilayah Jakarta pada Sabtu (20/2) menurut Riza disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat itu curah hujan di Jakarta mencapai 226 milimeter/hari.
![]() |
Lihat juga:Suami Artis Nindy Ayunda Jadi Tersangka KDRT |
Tingginya curah hujan tersebut, lanjut Riza, membuat sejumlah kali di Jakarta meluap. Namun dia mengklaim, berkat gerak cepat jajaran Pemprov DKI, banjir di sejumlah wilayah pun dapat terkendali.
"Kita bersyukur di Jakarta, sekalipun Jakarta dataran rendah dan sumber banjir ada di hujan lokal, hulu, bandang dan rob kita dapat mengendalikan banjir secara baik berkat dukungan segala pihak," tutur dia lagi.
Lebih lanjut Riza mengingatkan dalam beberapa hari ke depan DKI Jakarta masih dibayangi potensi cuaca buruk yang berdampak pada banjir di sejumlah wilayah. Oleh sebab itu, Riza menekankan, Pemprov DKI terus melakukan sejumlah upaya agar banjir di Jakarta tidak meluas.
Menurut Politikus Partai Gerindra itu, DKI selama ini juga masih menjalankan normalisasi maupun naturalisasi sungai sebagai langkah pengendalian banjir. Selain itu, DKI juga memiliki 729 pompa air untuk menanggulangi banjir.
![]() |
Kemudian, menurut Riza, Pemprov DKI juga telah meningkatkan Ruang Terbuka Hijau atau RTH di sejumlah wilayah Jakarta dalam satu tahun terakhir.
"Kita juga meningkatkan RTH, termasuk di DKI kita satu tahun terakhir ini meningkatkan daya tampung air dengan grebek lumpur, termasuk pengerukan sedimentasi yang sudah meninggi. Mengerahkan tidak kurang dari 257 ekskavator kami, termasuk amfibi dan juga tidak kurang dari 495 dump truk," papar dia.
"Dan seluruh jajaran kami yang bekerja dari pagi sampai sore yang melakukan pengurukan dan semua petugas kami di hujan ekstrem ini hampir 24 jam bekerja dan berjaga hasilnya cukup baik untuk antisipasi," kata Riza menambahkan.
Berdasarkan data Pemprov DKI, sebanyak 113 RW terdampak banjir pada Sabtu (20/9) lalu. Dari jumlah tersebut, 3.311 warga mengungsi di 44 lokasi pengungsian. Bencana kali ini juga menelan setidaknya lima korban meninggal.